Kemendes PDTT menggandeng organisasi Fatayat mengadakan program pelatihan untuk membantu pengelolaan dana desa (Foto:Dok)
Kemendes PDTT menggandeng organisasi Fatayat mengadakan program pelatihan untuk membantu pengelolaan dana desa (Foto:Dok)

Kemendes PDTT Libatkan Kaum Perempuan Bangun Desa

M Studio • 27 April 2018 15:23
Ambon: Guna mendorong percepatan pembangunan di desa, pemerintah menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholder. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melibatkan kaum perempuan desa. 
 
Melalui organisasi Fatayat, Kemendes PDTT mengadakan program pelatihan untuk membantu pengelolaan dana desa. 
 
"Fatayat NU merupakan satu komponen bangsa yang cukup besar. Apalagi komitmennya untuk pemberdayaan masyarakat. Kita bantu untuk pelatihan-pelatihan bagi Fatayat untuk menjadi training of trainer," ujar Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo, saat menjadi pembicara utama dalam Konferensi Besar (Konbes) ke XVI Pimpinan Pusat Fatayat NU di Ambon, Jumat, 27 April 2018.

Dalam pidatonya, Mendes Eko juga menyebutkan peran penting organisasi ini yaitu berharap Fatayat aktif berperan dalam membantu mengurangi stunting, khususnya di Maluku. 
 
Fatayat bisa mengundang para ibu di desa untuk dilatih di balai-balai dalam penanganan stunting. "Fatayat dilatih, kemudian Fatayat melatih kaum ibu. Kita ada 1.000 desa prioritas program pengurangan stunting. Masalah kurang gizi, sanitasi, air bersih, ini wilayahnya para ibu juga," kata Mendes Eko.
 
Selain itu, Fatayat juga bisa dilibatkan untuk mendorong desa membangun desa-desa wisata, membuat budidaya hidroponik, pelatihan beternak ayam, pengembangan BUMDes, Prukades. "Fatayat menjadi fasilitator program kementerian," imbuhnya.
 
Kemendes PDTT Libatkan Kaum Perempuan Bangun Desa
 
Mendes PDTT juga mengintruksikan kepada Dirjen PPMD Taufik Madjid menganggarkan Rp5 miliar untuk Fatayat dalam rangka memberikan pelatihanan dan pendampingan pengelolaan dana desa dan fasilitator program prioritas kementerian (mendorong, melatih dan mendampingi program Prukades, BUMdes, Embung).
 
"Nanti kita latih Fatayatnya dulu, dengan modul-modul, pelatihan. Kalian yang memastikan setiap wilayah kadesnya bisa menjalankan dana desa. Saya anggarkan Rp5 miliar (Rp100 juta/wilayah)," ujarnya, disambut tepuk tangan peserta Konbes XVI Fatayat NU.
 
Dari Fatayat juga banyak yang menjadi pendamping desa. "Saya kalau melihat wajah ibu-ibu terang begini, saya yakin Indonesia akan maju," selorohnya.
 
Ia menilai persoalan di desa masih banyak salah satunya yaitu angka kemiskinan masih tinggi. Masih banyak desa tertinggal. Kantong-kantong kemiskinan ada di desa.
 
"Berharap dengan aktifnya Fatayat bisa membuat pendorong gerakan bangun desa-desa di Indonesia," kata Mendes Eko.
 
Fatayat merupakan wadah kaderisasi perempuan NU yang berdiri sejak 1950. Organisasi perempuan yang memiliki anggota yang mengakar di pedesaan ini digadang-gadang merupakan aset potensial bangsa Indonesia.
 
Beberapa kerja sama dilakukan Kemendes PDTT dengan Fatayat NU, yaitu peningkatan SDM dalam pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi kreatif, dan lain-lain.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan