Jakarta: Lonjakan kasus covid-19 menyebabkan pasokan oksigen langka. Sejumlah langkah dilakukan, termasuk mengoptimalkan kapasitas unit-unit produksi yang ada di dalam negeri.
Kapasitas produksi oksigen baru 74 persen. Dari jumlah itu, 28 persen digunakan untuk kebutuhan medis.
"Yang bisa dilakukan adalah optimalisasi kapasitas produksi unit-unit produksi yang kita miliki. Namun, dengan meningkatnya kebutuhan oksigen yang sangat besar akibat melonjaknya pasien covid-19 di tanah air maka menerima bantuan oksigen dari negara sahabat dan impor oksigen menjadi keniscayaan demi menyelamatkan banyak pasien," kata pakar energi yang juga dosen Departemen Teknik Kimia Universitas Gajah Mada (UGM) Panut Mulyono seperti dikutip dari Media Indonedia, Jakarta. Kamis, 15 Juli 2021.
Menurut dia, untuk kondisi normal sebenarnya pasokan oksigen di Tanah Air mencukupi. Selain digunakan di berbagai fasilitas kesehatan, oksigen banyak dipakai di blast furnace untuk pembuatan baja.
Oksigen merupakan komponen penting dalam sintesis zat-zat kimia seperti ammonia, alkohol, dan berbagai jenis bahan plastik. Oksigen dan asetilen juga digunakan dalam pengelasan dan metal cutting.
Baca: Pakar UGM Bagikan Solusi untuk Menjawab Kelangkaan Oksigen
"Karena dapat menghasilkan suhu yang sangat tinggi. Bahan bakar roket bisa dari oksigen cair dengan suhu di bawah -183 derajat Celsius," jelas Rektor UGM itu.
Untuk memproduksi oksigen tidaklah mudah. Terlebih, diproduksi dalam skala rumahan.
Hal ini cukup berdasar karena produksi oksigen prinsipnya memisahkan oksigen yang ada di udara dari zat lain, yaitu nitrogen dan argon. Udara terdiri atas 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan 1 persen argon.
"Cara pemisahannya, jelasnya adalah dengan distilasi kriogenik atau Pressure Swing Adsorption (PSA). Distilasi kriogenik, pada prinsipnya adalah menekan dan mendinginkan udara sehingga menjadi cair lalu oksigen, nitrogen, dan argonnya dipisahkan dengan distilasi," jelas dia.
Kemurnian oksigen yang dihasilkan dari distilasi kriogenik lebih dari 99 persen. Panut mengatakan produksi skala kecil yang cocok adalah PSA dengan prinsip udara ditekan melewai bejana yang berisi bahan penjerap, misalnya zeolit atau karbon aktif.
Nitrogen terperangkap atau terjerap masuk ke pori-pori bahan isian tetapi oksigennya lolos (tidak terjerap). Sehingga gas yang keluar bejana adalah oksigen dengan kemurnian 90-93 persen.
Jika bahan isiannya sudah jenuh dengan nitrogen, katanya lagi, maka operasi dihentikan dan dengan penurunan tekanan di bejana itu maka nitrogen akan keluar dari pori-pori bahan isian sehingga bisa dialirkan ke tempat lain atau dibuang.
"Supaya alat bisa bekerja menghasilkan oksigen secara kontinu maka dalam alat dipasang paling sedikit dua bejana yang berisi bahan penjerap yang bekerja secara bergantian. Ia mengungkapan, oksigen konsentrator portabel yang dijual di pasaran secara umum bekerja dengan PSA," ungkap dia
Cara lain produksi oksigen adalah elektrolisis air yang menghasilkan oksigen murni dan hidrogen murni. Oksigen keluar dari sisi anoda (+) dan hidrogen keluar dari sisi katoda (-).
"Cara ini membutuhkan energi listrik yang besar. Alternatif lain produksi oksigen dengan kadar sekitar 95 persen juga dapat dilakukan dengan pemisahan nitrogennya menggunakan membrane," kata Panut.
Jakarta: Lonjakan kasus
covid-19 menyebabkan pasokan oksigen langka. Sejumlah langkah dilakukan, termasuk mengoptimalkan kapasitas unit-unit produksi yang ada di dalam negeri.
Kapasitas produksi oksigen baru 74 persen. Dari jumlah itu, 28 persen digunakan untuk kebutuhan medis.
"Yang bisa dilakukan adalah optimalisasi kapasitas produksi unit-unit produksi yang kita miliki. Namun, dengan meningkatnya kebutuhan oksigen yang sangat besar akibat melonjaknya pasien covid-19 di tanah air maka menerima bantuan oksigen dari negara sahabat dan impor oksigen menjadi keniscayaan demi menyelamatkan banyak pasien," kata pakar energi yang juga dosen Departemen Teknik Kimia
Universitas Gajah Mada (UGM) Panut Mulyono seperti dikutip dari
Media Indonedia, Jakarta. Kamis, 15 Juli 2021.
Menurut dia, untuk kondisi normal sebenarnya pasokan oksigen di Tanah Air mencukupi. Selain digunakan di berbagai fasilitas kesehatan, oksigen banyak dipakai di
blast furnace untuk pembuatan baja.
Oksigen merupakan komponen penting dalam sintesis zat-zat kimia seperti ammonia, alkohol, dan berbagai jenis bahan plastik. Oksigen dan asetilen juga digunakan dalam pengelasan dan
metal cutting.
Baca:
Pakar UGM Bagikan Solusi untuk Menjawab Kelangkaan Oksigen
"Karena dapat menghasilkan suhu yang sangat tinggi. Bahan bakar roket bisa dari oksigen cair dengan suhu di bawah -183 derajat Celsius," jelas Rektor UGM itu.
Untuk memproduksi oksigen tidaklah mudah. Terlebih, diproduksi dalam skala rumahan.
Hal ini cukup berdasar karena produksi oksigen prinsipnya memisahkan oksigen yang ada di udara dari zat lain, yaitu nitrogen dan argon. Udara terdiri atas 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan 1 persen argon.
"Cara pemisahannya, jelasnya adalah dengan distilasi kriogenik atau Pressure Swing Adsorption (PSA). Distilasi kriogenik, pada prinsipnya adalah menekan dan mendinginkan udara sehingga menjadi cair lalu oksigen, nitrogen, dan argonnya dipisahkan dengan distilasi," jelas dia.
Kemurnian oksigen yang dihasilkan dari distilasi kriogenik lebih dari 99 persen. Panut mengatakan produksi skala kecil yang cocok adalah PSA dengan prinsip udara ditekan melewai bejana yang berisi bahan penjerap, misalnya zeolit atau karbon aktif.
Nitrogen terperangkap atau terjerap masuk ke pori-pori bahan isian tetapi oksigennya lolos (tidak terjerap). Sehingga gas yang keluar bejana adalah oksigen dengan kemurnian 90-93 persen.
Jika bahan isiannya sudah jenuh dengan nitrogen, katanya lagi, maka operasi dihentikan dan dengan penurunan tekanan di bejana itu maka nitrogen akan keluar dari pori-pori bahan isian sehingga bisa dialirkan ke tempat lain atau dibuang.
"Supaya alat bisa bekerja menghasilkan oksigen secara kontinu maka dalam alat dipasang paling sedikit dua bejana yang berisi bahan penjerap yang bekerja secara bergantian. Ia mengungkapan, oksigen konsentrator portabel yang dijual di pasaran secara umum bekerja dengan PSA," ungkap dia
Cara lain produksi oksigen adalah elektrolisis air yang menghasilkan oksigen murni dan hidrogen murni. Oksigen keluar dari sisi anoda (+) dan hidrogen keluar dari sisi katoda (-).
"Cara ini membutuhkan energi listrik yang besar. Alternatif lain produksi oksigen dengan kadar sekitar 95 persen juga dapat dilakukan dengan pemisahan nitrogennya menggunakan membrane," kata Panut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(NUR)