Jakarta: Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak pemerintah memberikan sanksi tegas kepada pelanggar protokol kesehatan (prokes). Ini harus dilakukan agar semua pihak mematuhi kebijakan yang dibuat.
"Ya kalau perlu saksinya agak tegas supaya selama dua pekan ini kita bisa sama-sama menekan laju covid-19," kata Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 22 Juni 2021.
Baca: Legislator Usul Lockdown Akhir Pekan
Dia meminta pemerintah tak melunak pada pelanggar prokes. Sebab, ini akan menjadi contoh buruk bagi masyarakat di tengah lonjakan penyebaran covid-19.
Pemerintah memprediksi lonjakan covid-19 akan berlangsung hingga awal Juli 2021. "Untuk mengantisipasi itu, dua pekan ke depan kita perketat," ungkap dia.
Sufmi mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan prokes. Jangan sampai rendahnya kesadaran masyarakat membuat penyebaran covid-19 menggila. Apalagi saat ini mutasi virus korona sudah terdeteksi di sejumlah daerah.
"Juga sudah menjalar (menginfeksi), saya lihat ada banyak anak terkena covid-19, Wisma Atlet sudah penuh," ujar dia.
Per Senin, 21 Juni 2021 kasus covid-19 secara nasional sudah mencapai 2.004.445 orang. Jumlah ini naik 14.356 kasus dari hari sebelumnya, Minggu, 20 Juni 2021.
Penambahan kasus ini berdasarkan pemeriksaan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM). Kemudian kasus sembuh bertambah 9.233 dan total menjadi 1.801.761 orang.
Kasus meninggal bertambah 294 orang. Total kasus meninggal menjadi 54.956 orang.
Jakarta: Dewan Perwakilan Rakyat (
DPR) mendesak pemerintah memberikan sanksi tegas kepada pelanggar protokol kesehatan
(prokes). Ini harus dilakukan agar semua pihak mematuhi kebijakan yang dibuat.
"Ya kalau perlu saksinya agak tegas supaya selama dua pekan ini kita bisa sama-sama menekan laju covid-19," kata Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 22 Juni 2021.
Baca:
Legislator Usul Lockdown Akhir Pekan
Dia meminta pemerintah tak melunak pada pelanggar prokes. Sebab, ini akan menjadi contoh buruk bagi masyarakat di tengah lonjakan penyebaran covid-19.
Pemerintah memprediksi lonjakan
covid-19 akan berlangsung hingga awal Juli 2021. "Untuk mengantisipasi itu, dua pekan ke depan kita perketat," ungkap dia.
Sufmi mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan prokes. Jangan sampai rendahnya kesadaran masyarakat membuat penyebaran covid-19 menggila. Apalagi saat ini mutasi virus korona sudah terdeteksi di sejumlah daerah.
"Juga sudah menjalar (menginfeksi), saya lihat ada banyak anak terkena covid-19, Wisma Atlet sudah penuh," ujar dia.
Per Senin, 21 Juni 2021 kasus covid-19 secara nasional sudah mencapai 2.004.445 orang. Jumlah ini naik 14.356 kasus dari hari sebelumnya, Minggu, 20 Juni 2021.
Penambahan kasus ini berdasarkan pemeriksaan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM). Kemudian kasus sembuh bertambah 9.233 dan total menjadi 1.801.761 orang.
Kasus meninggal bertambah 294 orang. Total kasus meninggal menjadi 54.956 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)