Ilustrasi. Petugas gabungan sedang memadamkan kebakaran lahan di Majalengka. Dokumentasi/ istimewa.
Ilustrasi. Petugas gabungan sedang memadamkan kebakaran lahan di Majalengka. Dokumentasi/ istimewa.

Asap Karhutla di Indonesia Sampai ke Malaysia, Benarkah?

Despian Nurhidayat • 08 Oktober 2023 04:12
Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) belum mencatat adanya asap lintas batas dari Indonesia ke Malaysia. Hal ini mengacu pada data ASEAN Specialised Meteorogical Center (ASMC) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggunakan satelit Himawari.
 
"Memang terdeteksi asap dari Sumatra Selatan sampai Kalimantan Tengah, tapi arah angin itu dari tenggara ke utara dan tidak terdeteksi asap lintas batas," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Laksmi Dhewanthi dalam Media Briefing Update Penanganan Karhutla di Kantor KLHK, Jakarta, Sabtu, 7 Oktober 2023.
 
Laksmi membandingkan kondisi serupa pada 2019. Kala itu, kata dia, ketika terjadi El Nino dalam periode yang sama ada catatan asap lintas batas. "Tapi saat ini belum terjadi atau tidak terjadi pencemaran asap lintas batas," ujar Laksmi.
 
Baca juga: 10 Hektare Lahan di OKU Sumatra Selatan Hangus Terbakar

Data KLHK, pada 2015 telah terjadi kejadian asap lintas batas selama 20 hari. Lalu, pada 2016 selama 4 hari, dan 2019-2022 tidak terjadi sama sekali.

"Jadi asap lintas batas ini kita perlu bersandar pada data dan informasi yang ada. Dari ASMC dan BMKG dengan Himawari. Dengan data ini bisa kita pastikan ada atau tidak asap lintas batas. Kita lihat berbasis data," ungkapnya.
 
Ia mengatakan karhutla yang masif belakangan ini disebabkan kondisi El Nino yang belum usai. El Nino diperkirakan mulai mereda saat memasuki musim penghujan pada November 2023 sampai tahun depan.
 
"Dalam kondisi saat ini pengaruh El Nino masih kuat dan mendekati hujan moderat mulai November 2023 sampai tahun depan," jelasnya.
 
Baru-baru ini, Malaysia menyurati Indonesia terkait kualitas udara yang memburuk di sana. Mereka menganggap bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh karhutla yang tengah masif terjadi di Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan