Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi. Foto: MI/Indriyani.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi. Foto: MI/Indriyani.

Bertemu Menlu Tiongkok, Jokowi Minta Studi Kelayakan Kereta Cepat Surabaya Segera Diselesaikan

Indriyani Astuti • 18 April 2024 13:50
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Tiongkok Wang Yi menggelar pertermuan di Istana Negara. Sejumlah hal dibahas kedua tokoh tersebut.
 
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi membeberkan topik pembicaraan yang pertama adalah persoalan kereta cepat ke Surabaya, Jaw Timur (Jatim). Presiden Jokowi meminta agar Tiongkok segera menyelesaikan studi kelayakan rencana proyek transportasi tersebut.
 
"Bapak presiden bicara mengenai masalah kereta cepat Jakarta-Bandung dan mendorong adanya alih teknologi, serta perlu percepatan penyelesaian studi kelayakan untuk perpanjangan trase ke Surabaya," kata Retno usai pertemuan di Jakarta, Kamis, 18 April 2024.

Kepala Negara juga menyinggung masalah pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. RI 1 ingin Tiongkok terlibat dalam pembangunan infrastruktur transportasi di pusat pemerintahan baru Indonesia tersebut.
 
"Bapak Presiden mendorong kerja sama pembangunan di IKN (ibu kota Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur) termasuk untuk moda transportasi," ungkap dia.
 
Baca juga: Indonesia-Tiongkok Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Pemerintah juga mendorong implementasi proyek strategis Tiongkok di kawasan industri Kalimantan Utara. Yakni, investasi di bidang petrokimia. 
 
Pesan lain yang disampaikan Jokowi yaitu kesepakatan peningkatan kerja sama Indonesia dan Tiongkok. Keduanya menginginkan volume atau nilai kerja sama di bidang perdagangan terus meningkat. 
 
Presiden Jokowi, tutur Menlu, juga mengharapkan agar Tiongkok membuka akses pasar produk Indonesia ke Negeri Tirai Bambu. Termasuk penyelesaian protokol produk impor produk pertanian dan perikanan Indonesia. 
 
Kedua belah pihak juga menyinggung soal ketahanan pangan. Artinya, kedua negara bakal meningkatkan kerja sama dalam bidang pertanian.
 
"Ketahanan pangan sangat penting artinya oleh karena itu kerja sama pertanian dua negara penting untuk ditingkatkan termasuk atau khususnya untuk padi, hortikultura, dan juga durian dengan mempelajari modelling pertanian RRT," sebut dia.
 
Selain itu, Jokowi membahas situasi di Timur Tengah yang menanas akibat serangan balasan Iran terhadap Israel. Apabila berlanjut, banyak negara khawatir akan terjadi perang terbuka.
 
"Posisi RRT dan Indonesia sama di dalam isu ini dan bapak presiden juga menyampaikan keyakinannya bahwa RRT juga akan menggunakan pengaruhnya agar eskalasi dapat dicegah," tegas Retno.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan