medcom.id, Medan: Jatuhnya pesawat Hercules C-130 di di Jalan Letjen Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara tidak hanya menewaskan penumpang di dalam pesawat. Pesawat yang jatuh di sekitar permukiman itu juga menewaskan sejumlah warga.
Tapi, ada pula yang berhasil melarikan diri dan terhindar dari kematian. Salah satunya, Rahma, 28. Tukang cat di sebuah ruko di Jalan Letjen Jamin Ginting itu selamat dari insiden Hercules nahas.
Rahma yang tengah mengecat di lantai empat ruko melihat pesawat miring dan hampir jatuh. Dia pun langsung menyelamatkan diri. "Waktu saya lagi ngecat saya lihat itu pesawat miring. Karena saya lihat sudah miring saya melarikan diri," kata Rahma di RSUP Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Kamis (2/7/2015).
Tak hanya terlihat miring, dia juga melihat pesawat menabrak pohon sebelum jatuh. Kepanikan pun makin terasa sehingga ia langsung lari. Saat itu Rahma lari berlawanan dengan datangnya pesawat.
Saat ia lari dan mengumpat, ada seseorang yang menariknya keluar dari bangunan. Alhasil dia selamat, namun di kaki kanan kiri dan tangan kanan kiri terluka dan melepuh.
"Waktu itu jatuh, di belakang saya ada ledakan, setelah itu asap hitam tebal. Mungkin karena itu juga saya luka-luka," beber Rahma.
Rahma selamat. Namun, dua temannya, Fahri dan Rizal, yang juga sedang mengecat bersamanya tak bernasib sebaik dia. Fahri saat ini dirawat di RSUP Adam Malik, Medan, lantaran mengalami luka serius, sementara Rizal meninggal.
"Ini saya ke sini, diminta keluarga untuk mengenali," kata Rahma.
medcom.id, Medan: Jatuhnya pesawat Hercules C-130 di di Jalan Letjen Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara tidak hanya menewaskan penumpang di dalam pesawat. Pesawat yang jatuh di sekitar permukiman itu juga menewaskan sejumlah warga.
Tapi, ada pula yang berhasil melarikan diri dan terhindar dari kematian. Salah satunya, Rahma, 28. Tukang cat di sebuah ruko di Jalan Letjen Jamin Ginting itu selamat dari insiden Hercules nahas.
Rahma yang tengah mengecat di lantai empat ruko melihat pesawat miring dan hampir jatuh. Dia pun langsung menyelamatkan diri. "Waktu saya lagi ngecat saya lihat itu pesawat miring. Karena saya lihat sudah miring saya melarikan diri," kata Rahma di RSUP Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Kamis (2/7/2015).
Tak hanya terlihat miring, dia juga melihat pesawat menabrak pohon sebelum jatuh. Kepanikan pun makin terasa sehingga ia langsung lari. Saat itu Rahma lari berlawanan dengan datangnya pesawat.
Saat ia lari dan mengumpat, ada seseorang yang menariknya keluar dari bangunan. Alhasil dia selamat, namun di kaki kanan kiri dan tangan kanan kiri terluka dan melepuh.
"Waktu itu jatuh, di belakang saya ada ledakan, setelah itu asap hitam tebal. Mungkin karena itu juga saya luka-luka," beber Rahma.
Rahma selamat. Namun, dua temannya, Fahri dan Rizal, yang juga sedang mengecat bersamanya tak bernasib sebaik dia. Fahri saat ini dirawat di RSUP Adam Malik, Medan, lantaran mengalami luka serius, sementara Rizal meninggal.
"Ini saya ke sini, diminta keluarga untuk mengenali," kata Rahma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)
