medcom.id, Jakarta: Seluruh komponen kotak hitam AirAsia QZ8501 sudah berada di tangan tim investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Data yang ada dalam Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) juga sudah berhasil diunduh sejak dua hari lalu.
Namun, tim investigasi tidak mau terburu-buru untuk melakukan transkrip rekaman yang ada dalam CVR. Pilot investigator KNKT Kapten Ertata Lananggalih mengatakan, diperlukan akurasi tingkat tinggi untuk melakukan transkripsi data CVR.
"Proses transkripsi belum mulai, kita baru mendengarkan. Itu saja butuh berpuluh-puluh kali diulang," kata Ertata di Kantor KNKT Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (16/1/2015).
Karena proses transkripsi butuh keakuratan yang tinggi, setiap detik dari percakapan yang berdurasi dua jam empat menit tersebut tidak boleh ada yang terlewatkan. Seperti yang diketahui, rekaman CVR dibagi dalam empat kanal yakni mic untuk pilot, mic co-pilot, rekaman ruang kokpit, dan rekaman komunikasi awak kabin kepada kokpit serta pengumuman yang disampaikan kepada penumpang.
"Kita harus akurat dalam melakukan transkripsi bukan hanya pembicaraannya, tapi suara dan bunyi harus bisa diidentifikasi. Jika terganggu, maka terpaksa kita harus mem-filter bunyi gangguan tersebut," ungkapnya.
medcom.id, Jakarta: Seluruh komponen kotak hitam AirAsia QZ8501 sudah berada di tangan tim investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Data yang ada dalam
Flight Data Recorder (FDR) dan
Cockpit Voice Recorder (CVR) juga sudah berhasil diunduh sejak dua hari lalu.
Namun, tim investigasi tidak mau terburu-buru untuk melakukan transkrip rekaman yang ada dalam CVR. Pilot investigator KNKT Kapten Ertata Lananggalih mengatakan, diperlukan akurasi tingkat tinggi untuk melakukan transkripsi data CVR.
"Proses transkripsi belum mulai, kita baru mendengarkan. Itu saja butuh berpuluh-puluh kali diulang," kata Ertata di Kantor KNKT Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (16/1/2015).
Karena proses transkripsi butuh keakuratan yang tinggi, setiap detik dari percakapan yang berdurasi dua jam empat menit tersebut tidak boleh ada yang terlewatkan. Seperti yang diketahui, rekaman CVR dibagi dalam empat kanal yakni mic untuk pilot, mic co-pilot, rekaman ruang kokpit, dan rekaman komunikasi awak kabin kepada kokpit serta pengumuman yang disampaikan kepada penumpang.
"Kita harus akurat dalam melakukan transkripsi bukan hanya pembicaraannya, tapi suara dan bunyi harus bisa diidentifikasi. Jika terganggu, maka terpaksa kita harus mem-filter bunyi gangguan tersebut," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)