medcom.id, Jakarta: Pemerintah Indonesia dan Hong Kong menandatangani nota kesepahaman kerja sama perlindungan tenaga buruh migran Indonesia (BMI) di Hong Kong. Presiden Joko Widodo pun menyambut baik nota kesepahaman tersebut.
“Saya menyambut baik adanya nota kesepahaman ini untuk memperkuat perlindungan terhadap buruh migran Indonesia,” kata Presiden dalam pertemuan Chief Executive Hong Kong Leung Chun-Ying di Drawing Room Government House, Hong Kong, Senin 1 Mei 2017.
Presiden mengatakan, ada sekitar 172.826 warga negara Indonesia yang bermukim di Hong Kong. Mereka, lanjut dia, berkontribusi terhadap perekonomian daerah administratif tersebut.
Bekas Gubernur DKI Jakarta itu berterima kasih kepada pemimpin Hong Kong yang telah melindungi WNI.
“Saya mengucapkan terima kasih atas upaya Yang Mulia dalam melindungi warga negara Indonesia di Hong Kong. Saya yakin bahwa Yang Mulia akan terus memberikan perhatian dan perlindungan kepada warga negara kami,” ujar Presiden
Chief Executive Hong Kong, Leung Chun-Ying mengatakan, Indonesia merupakan mitra penting bagi Hong Kong. Ia berharap perkuatan hubungan tak hanya pemerintah dengan pemerintah, tapi juga business to business.
“Hal yang tidak kalah pentingnya adalah hubungan people to people,”kata Chun-Ying.
Ia menilai sektor perdangan dan investasi merupakan hal penting yang perlu terus ditingkatkan.
Chun-Ying menekankan komitmen pemerintah Hong Kong untuk meningkatkan perhatian dan perlindungan terhadap BMI. "Indonesian workers are part of our community," ucap Chun-Ying.
Perdagangan dan Investasi
Presiden menyampaikan, Hong Kong merupakan penyumbang investasi asing terbesar ke-4 di Indonesia. Nilai investasi Hong Kong di Indonesia tercatat sebesar USD2,25 Miliar pada tahun 2016. Jumlah tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat nilai investasi pada tahun 2015 sebesar USD691,2 juta.
“Pemerintah Indonesia berkeinginan melanjutkan perbaikan iklim usaha yang kondusif, untuk itu saya berharap Yang Mulia dapat mendorong sektor bisnis di Hong Kong untuk berinvestasi di proyek infrastruktur di Indonesia, termasuk yang berada di luar pulau Jawa,” kata Presiden.
Sementara itu, total nilai perdagangan kedua belah pihak meningkat dari USD3,87 miliar pada tahun 2015 menjadi USD3,91 miliar di tahun 2016.
Presiden berharap dengan berdirinya Hong Kong Economic and Trade Office (HKETO) di Jakarta akan berkontribusi terhadap meningkatnya transaksi perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Hong Kong. Termasuk investasi sektor industri kreatif Hong Kong ke Indonesia.
“Saya juga menyambut baik tercapainya ASEAN-Hong Kong Free Trade Agreement yang akan ditandatangani oleh menteri ekonomi negara anggota ASEAN dan Hong Kong pada semester kedua tahun ini,” imbuh dia.
Di akhir pertemuan, Presiden pun menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman bersama di bidang kebudayaan. “Saya yakin perjanjian ini dapat memperkuat kerja sama di bidang seni dan budaya, meningkatkan rasa saling menghormati dan pengertian dalam hubungan pertemanan antar warga negara kita,” ucap dia.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Indonesia dan Hong Kong menandatangani nota kesepahaman kerja sama perlindungan tenaga buruh migran Indonesia (BMI) di Hong Kong. Presiden Joko Widodo pun menyambut baik nota kesepahaman tersebut.
“Saya menyambut baik adanya nota kesepahaman ini untuk memperkuat perlindungan terhadap buruh migran Indonesia,” kata Presiden dalam pertemuan Chief Executive Hong Kong Leung Chun-Ying di Drawing Room Government House, Hong Kong, Senin 1 Mei 2017.
Presiden mengatakan, ada sekitar 172.826 warga negara Indonesia yang bermukim di Hong Kong. Mereka, lanjut dia, berkontribusi terhadap perekonomian daerah administratif tersebut.
Bekas Gubernur DKI Jakarta itu berterima kasih kepada pemimpin Hong Kong yang telah melindungi WNI.
“Saya mengucapkan terima kasih atas upaya Yang Mulia dalam melindungi warga negara Indonesia di Hong Kong. Saya yakin bahwa Yang Mulia akan terus memberikan perhatian dan perlindungan kepada warga negara kami,” ujar Presiden
Chief Executive Hong Kong, Leung Chun-Ying mengatakan, Indonesia merupakan mitra penting bagi Hong Kong. Ia berharap perkuatan hubungan tak hanya pemerintah dengan pemerintah, tapi juga business to business.
“Hal yang tidak kalah pentingnya adalah hubungan people to people,”kata Chun-Ying.
Ia menilai sektor perdangan dan investasi merupakan hal penting yang perlu terus ditingkatkan.
Chun-Ying menekankan komitmen pemerintah Hong Kong untuk meningkatkan perhatian dan perlindungan terhadap BMI. "Indonesian workers are part of our community," ucap Chun-Ying.
Perdagangan dan Investasi
Presiden menyampaikan, Hong Kong merupakan penyumbang investasi asing terbesar ke-4 di Indonesia. Nilai investasi Hong Kong di Indonesia tercatat sebesar USD2,25 Miliar pada tahun 2016. Jumlah tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat nilai investasi pada tahun 2015 sebesar USD691,2 juta.
“Pemerintah Indonesia berkeinginan melanjutkan perbaikan iklim usaha yang kondusif, untuk itu saya berharap Yang Mulia dapat mendorong sektor bisnis di Hong Kong untuk berinvestasi di proyek infrastruktur di Indonesia, termasuk yang berada di luar pulau Jawa,” kata Presiden.
Sementara itu, total nilai perdagangan kedua belah pihak meningkat dari USD3,87 miliar pada tahun 2015 menjadi USD3,91 miliar di tahun 2016.
Presiden berharap dengan berdirinya Hong Kong Economic and Trade Office (HKETO) di Jakarta akan berkontribusi terhadap meningkatnya transaksi perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Hong Kong. Termasuk investasi sektor industri kreatif Hong Kong ke Indonesia.
“Saya juga menyambut baik tercapainya ASEAN-Hong Kong Free Trade Agreement yang akan ditandatangani oleh menteri ekonomi negara anggota ASEAN dan Hong Kong pada semester kedua tahun ini,” imbuh dia.
Di akhir pertemuan, Presiden pun menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman bersama di bidang kebudayaan. “Saya yakin perjanjian ini dapat memperkuat kerja sama di bidang seni dan budaya, meningkatkan rasa saling menghormati dan pengertian dalam hubungan pertemanan antar warga negara kita,” ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)