medcom.id, Jakarta: Museum Sumpah Pemuda menggelar pameran Emma Poeradiredja, tokoh pejuang wanita di tiga zaman, untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2017. Pameran digelar untuk mengenang jasa Emma.
"Kita mengangkat tokoh wanita Emma Poeradiredja yang juga adalah tokoh Sumpah Pemuda," kata Kepala Museum Sumpah Pemuda Huriyati pada pembukaan pameran di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta Pusat, Kamis 26 Oktober 2017.
Menurut Huriyati, Emma bukan hanya tokoh yang ikut hadir dalam Kongres Pemuda. Dia adalah tokoh wanita yang vokal dalam memperjuangkan hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Untuk menggelar pameran ini, Huriyati sudah menjalankan berbagai tahap sejak Februari 2017 silam. Museum Sumpah Pemuda membuat penelitian, mengumpulkan data, membuat diskusi, seminar, dan menyusun materi.
Keluarga melihat pameran Emma Poeradiredja di Museum Sumpah Pemuda. Foto: MTVN/Haifa Salsabila.
Data beserta foto yang dipajang pada pameran ini berasal dari beberapa sumber. Di antaranya, koleksi pribadi keluarga Emma, Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Bandung, Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) Bandung, dan Pasudan Istri (PASI).
"Alhamdulillah semua prosesnya berjalan lancar karena keluarga dari Ibu Emma pun masih menyimpan banyak foto-foto maupun dokumen mengenai beliau," tutur Huriyati.
Pameran Emma Poeradiredja dibuka oleh Kepala Subdir Geografi Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Agus Widiatmoko. Acara ini akan berlangsung selama satu bulan penuh, dari 26 Oktober 2017 hingga 26 November 2017.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/8N0YJ1Yb" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Museum Sumpah Pemuda menggelar pameran Emma Poeradiredja, tokoh pejuang wanita di tiga zaman, untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2017. Pameran digelar untuk mengenang jasa Emma.
"Kita mengangkat tokoh wanita Emma Poeradiredja yang juga adalah tokoh Sumpah Pemuda," kata Kepala Museum Sumpah Pemuda Huriyati pada pembukaan pameran di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta Pusat, Kamis 26 Oktober 2017.
Menurut Huriyati, Emma bukan hanya tokoh yang ikut hadir dalam Kongres Pemuda. Dia adalah tokoh wanita yang vokal dalam memperjuangkan hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Untuk menggelar pameran ini, Huriyati sudah menjalankan berbagai tahap sejak Februari 2017 silam. Museum Sumpah Pemuda membuat penelitian, mengumpulkan data, membuat diskusi, seminar, dan menyusun materi.
Keluarga melihat pameran Emma Poeradiredja di Museum Sumpah Pemuda. Foto: MTVN/Haifa Salsabila.
Data beserta foto yang dipajang pada pameran ini berasal dari beberapa sumber. Di antaranya, koleksi pribadi keluarga Emma, Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Bandung, Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) Bandung, dan Pasudan Istri (PASI).
"Alhamdulillah semua prosesnya berjalan lancar karena keluarga dari Ibu Emma pun masih menyimpan banyak foto-foto maupun dokumen mengenai beliau," tutur Huriyati.
Pameran Emma Poeradiredja dibuka oleh Kepala Subdir Geografi Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Agus Widiatmoko. Acara ini akan berlangsung selama satu bulan penuh, dari 26 Oktober 2017 hingga 26 November 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
