Jakarta: Curah hujan dengan intensitas ekstrem menjadi salah satu pemicu banjir di Kalimantan Selatan, Senin, 11 Januari 2021. Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kiki menjelaskan curah hujan dengan intensitas ekstrem yakni di atas 150 milimeter (mm)/hari.
"Selama tiga hari sebelumnya, Kalsel diguyur hujan dengan intensitas ekstrem, ada yang sampai 174 mm (per hari)," kata Kiki dalam diskusi Penanganan Banjir di Kalsel secara virtual, Jakarta, Selasa, 5 Februari 2021.
Kiki menjelaskan curah hujan ini disebabkan kondisi atmosfer baik secara global, regional, maupun lokal. Apalagi, ada fenomena La Nina yang mendukung terjadinya pembentukan awan hujan.
(Baca: Kalsel Berangsur Pulih)
"Pertumbuhan awan hujan di Kalsel dipicu oleh La Nina moderate, gelombang Madden Julian Oscillation, dan labilitas skala lokal," jelas Kiki.
Selain itu, suhu di permukaan laut yang berdekatan dengan Kalsel hangat. Pola angin ini mempercepat pembakaran awan hujan.
"Adanya penumpukan masa udara ini mempercepat hujan. Jadi, sudah ada uap air di Kalsel, terus ada pendukungnya (udara hangat). Akhirnya tertumpuk semua di Kalsel," papar dia.
BMKG memprediksi kondisi ini akan berlangsung hingga 3 Februari 2021. BMKG mengeluarkan peringatan potensi banjir di Kalsel.
Jakarta: Curah hujan dengan intensitas ekstrem menjadi salah satu pemicu banjir di Kalimantan Selatan, Senin, 11 Januari 2021. Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG) Kiki menjelaskan curah
hujan dengan intensitas ekstrem yakni di atas 150 milimeter (mm)/hari.
"Selama tiga hari sebelumnya, Kalsel diguyur hujan dengan intensitas ekstrem, ada yang sampai 174 mm (per hari)," kata Kiki dalam diskusi Penanganan Banjir di Kalsel secara virtual, Jakarta, Selasa, 5 Februari 2021.
Kiki menjelaskan curah hujan ini disebabkan kondisi atmosfer baik secara global, regional, maupun lokal. Apalagi, ada fenomena La Nina yang mendukung terjadinya pembentukan awan hujan.
(Baca:
Kalsel Berangsur Pulih)
"Pertumbuhan awan hujan di Kalsel dipicu oleh La Nina moderate, gelombang Madden Julian Oscillation, dan labilitas skala lokal," jelas Kiki.
Selain itu, suhu di permukaan laut yang berdekatan dengan Kalsel hangat. Pola angin ini mempercepat pembakaran awan hujan.
"Adanya penumpukan masa udara ini mempercepat hujan. Jadi, sudah ada uap air di Kalsel, terus ada pendukungnya (udara hangat). Akhirnya tertumpuk semua di Kalsel," papar dia.
BMKG memprediksi kondisi ini akan berlangsung hingga 3 Februari 2021. BMKG mengeluarkan peringatan potensi banjir di Kalsel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)