Jakarta: Pandemi covid-19 membawa dampak ke perekonomian. Namun, sektor kehutanan justru menggeliat di tengah krisis akibat pandemi.
"Kita semua patut bersyukur, di tengah pandemi covid-19 bahwa usaha kehutanan tetap berjalan dengan upaya kita bersama," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Indroyono Soesilo dalam Refleksi Akhir Tahun KLHK yang disiarkan melalui akun YouTube KLHK, Rabu, 30 Desember 2020.
Hal itu dapat dilihat dari beberapa aspek sektor kehutanan. Di antaranya realiasasi penanaman hutan tanaman industri yang mencapai 274 ribu hektare.
"Meningkat 42 persen dari tahun lalu," ungkap dia.
Gairah sektor kehutanan juga dapat dilihat dari industri kayu hutan Indonesia. Harga kayu hutan Indonesia naik 10 persen.
Baca: Pemanfaatan Kawasan Hutan untuk Kegiatan Usaha Rakyat Makin Besar
Selain itu, pekerja pada sektor kehutanan terhindar dari pemutusan hubungan kerja (PHK). Jumlah pekerja yang terlibat pada sektor kehutanan dari hulu hingga hilir mencapai 1,5 juta orang.
Indroyono tak memungkiri terjadi penurunan kinerja sejumlah sektor kehutanan akibat krisis covid-19. Salah satunya penurunan ekspor hulu dan hilir produk kehutanan.
Dia menyebutkan, kinerja ekspor hulu dan hilir produk kehutanan tercatat US$10,97 miliar per 29 Desember 2020. Angka ini menurun sekitar 5,17 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019 dengan nilai US$11,55 miliar.
Dia berharap nilai ekspor hulu dan hilir menjadi US$11 miliar pada penutupan 2020. Dengan begitu, rata-rata nilai ekspor sektor kehutanan Indonesia sebesar US$30 juta per hari.
"Mudah-mudahan lah, jadi tidak seberat yang kita prediksi sejak menghadapi pandemi pada Maret lalu," ujar dia.
Jakarta: Pandemi
covid-19 membawa dampak ke perekonomian. Namun, sektor kehutanan justru menggeliat di tengah krisis akibat pandemi.
"Kita semua patut bersyukur, di tengah pandemi covid-19 bahwa usaha kehutanan tetap berjalan dengan upaya kita bersama," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Indroyono Soesilo dalam Refleksi Akhir Tahun KLHK yang disiarkan melalui akun YouTube KLHK, Rabu, 30 Desember 2020.
Hal itu dapat dilihat dari beberapa aspek sektor kehutanan. Di antaranya realiasasi penanaman hutan tanaman industri yang mencapai 274 ribu hektare.
"Meningkat 42 persen dari tahun lalu," ungkap dia.
Gairah sektor kehutanan juga dapat dilihat dari
industri kayu hutan Indonesia. Harga kayu hutan Indonesia naik 10 persen.
Baca:
Pemanfaatan Kawasan Hutan untuk Kegiatan Usaha Rakyat Makin Besar
Selain itu, pekerja pada sektor kehutanan terhindar dari pemutusan hubungan kerja (PHK). Jumlah pekerja yang terlibat pada sektor kehutanan dari hulu hingga hilir mencapai 1,5 juta orang.
Indroyono tak memungkiri terjadi penurunan kinerja sejumlah sektor kehutanan akibat krisis covid-19. Salah satunya penurunan ekspor hulu dan hilir produk kehutanan.
Dia menyebutkan, kinerja ekspor hulu dan hilir produk kehutanan tercatat US$10,97 miliar per 29 Desember 2020. Angka ini menurun sekitar 5,17 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019 dengan nilai US$11,55 miliar.
Dia berharap nilai ekspor hulu dan hilir menjadi US$11 miliar pada penutupan 2020. Dengan begitu, rata-rata nilai ekspor sektor kehutanan Indonesia sebesar US$30 juta per hari.
"Mudah-mudahan lah, jadi tidak seberat yang kita prediksi sejak menghadapi pandemi pada Maret lalu," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
