Jakarta: Pemerintah melarang masyarakat mudik dan memperketat syarat perjalanan sejak 22 April hingga 24 Mei 2021. Namun, masyarakat tetap bisa bersilaturahmi menggunakan teknologi.
“Silaturahmi dapat dilakukan secara virtual,” kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan tertulis, Sabtu, 24 April 2021.
Pemerintah telah meminta penyedia operator telekomunikasi menjamin layanan komunikasi stabil. Sehingga, masyarakat yang bersilaturahmi secara virtual tidak terkendala sinyal internet yang buruk.
Wiku menegaskan larangan mudik guna menerapkan prinsip keselamatan rakyat adalah yang paling utama. Memaksakan mudik bakal berpotensi berdampak buruk bagi keluarga di kampung halaman.
“Penting untuk diingat, lanjut usia (lansia) merupakan populasi yang mendominasi kematian akibat covid-19 dengan persentase 48,3 persen,” tegas dia.
Baca: DPR Kecam Kepala Daerah yang Tak Mendukung Larangan Mudik
Wiku berharap masyarakat sadar dan paham bahwa pandemi covid-19 masih terjadi. Sehingga niat untuk mudik harus ditahan demi menjaga keselamatan anggota keluarga.
“Saya ingatkan masyarakat yang sudah memiliki hasil tes negatif tidak berarti sepenuhnya bebas dari covid-19,” papar Wiku.
Penularan covid-19, kata Wiku, bisa terjadi di tengah perjalanan dan berpotensi tidak terdeteksi. Hal itu bakal mengancam kesehatan keluarga di kampung.
Jakarta: Pemerintah melarang masyarakat
mudik dan memperketat syarat perjalanan sejak 22 April hingga 24 Mei 2021. Namun, masyarakat tetap bisa bersilaturahmi menggunakan teknologi.
“Silaturahmi dapat dilakukan secara virtual,” kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan tertulis, Sabtu, 24 April 2021.
Pemerintah telah meminta penyedia operator telekomunikasi menjamin layanan komunikasi stabil. Sehingga, masyarakat yang bersilaturahmi secara virtual tidak terkendala sinyal internet yang buruk.
Wiku menegaskan larangan mudik guna menerapkan prinsip keselamatan rakyat adalah yang paling utama. Memaksakan mudik bakal berpotensi berdampak buruk bagi keluarga di kampung halaman.
“Penting untuk diingat, lanjut usia (lansia) merupakan populasi yang mendominasi kematian akibat
covid-19 dengan persentase 48,3 persen,” tegas dia.
Baca:
DPR Kecam Kepala Daerah yang Tak Mendukung Larangan Mudik
Wiku berharap masyarakat sadar dan paham bahwa pandemi covid-19 masih terjadi. Sehingga niat untuk mudik harus ditahan demi menjaga keselamatan anggota keluarga.
“Saya ingatkan masyarakat yang sudah memiliki hasil tes negatif tidak berarti sepenuhnya bebas dari covid-19,” papar Wiku.
Penularan covid-19, kata Wiku, bisa terjadi di tengah perjalanan dan berpotensi tidak terdeteksi. Hal itu bakal mengancam kesehatan keluarga di kampung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)