Pahlawan nasional ini merupakan pelopor Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober. Sumpah tersebut diinisiasi Yamin melalui secarik kertas.
Mohammad Yamin selaku Sekretaris Persatuan Pemuda Indonesia (PPI) mencetuskan ide menarik soal rumusan ikrar sumpah pemuda. Gagasan yang muncul saat Kongres Pemuda II pada 1926 itu menjadi cikal bakal ikrar Sumpah Pemuda.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Peneliti sejarah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam, menyebut Yamin menyodorkan kertas itu pada Ketua Kongres Pemuda II Sugondo Djojopuspito.
Kertas itu berisi kata satu nusa, satu bangsa, dan satu Bahasa Indonesia. Trilogi ini tercetus secara misterius dari Yamin.
Ide yang tidak diduga itu sangat menentukan sejarah bangsa. Dari selembar kertas, tercetus Bahasa Indonesia sebagai pemersatu.
Baca: Ikrar Berbahasa Indonesia Sebagai Simbol Persatuan
"Kita tidak tahu persis apa yang disampaikan Yamin itu apa hanya tiga kata itu saja. Tapi yang jelas Yamin itu menyampaikan istilah Bahasa Indonesia dan mengganti yang tadi diperdebatkan dalam kongres 1926," kata Asvi kepada Medcom.id, Senin, 26 Oktober 2020.
Kongres yang dihadiri 700 tokoh nusantara itu menyepakati penggunaan Bahasa Indonesia sebagai pemersatu. Bahasa Indonesia dapat dengan mudah diterima karena tidak melenyapkan bahasa daerah.
"Ketika Bahasa Melayu itu tidak disetujui dan itu menjadi serempak diakui menjadi Bahasa Indonesia. Tekad mereka untuk menjadi kan bahasa menjunjung tinggi itu jelas sesuatu yang luar biasa," ucap Asvi.
(ADN)