Jakarta: Pemerintah menyiapkan fasilitas isolasi terpusat di setiap provinsi untuk masyarakat yang terpapar covid-19 bergejala ringan hingga sedang. Sedangkan, bagi masyarakat yang tidak bergejala, pemerintah menyarankan agar isolasi mandiri dengan didukung obat-obatan dari pemerintah.
"Pemerintah sudah menyiapkan isolasi terpusat di setiap provinsi bagi mereka yang terpapar tetapi bergejala ringan hingga sedang," kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Suharyanto, seperti dilansir Antara, Jumat, 18 Februari 2022.
Dia mengatakan secara klinis tingkat fatalitas covid-19 varian Omicron tidak separah Delta, tetapi bukan berarti tidak berisiko. Omicron tetap berpotensi menimbulkan fatalitas bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta, belum divaksin, dan lansia.
"Kelompok rentan inilah yang terbanyak mengalami fatalitas ketika terpapar Omicron," ujar dia.
Suharyanto menyebut saat ini mayoritas masyarakat sudah divaksin, yakni 90 persen telah mendapat vaksinasi dosis pertama dan 66 persen dosis kedua. Sedangkan lansia, 74 persen dosis pertama dan 51 persen dosis kedua.
"Ini mengurangi potensi pemburukan jika terpapar. Untuk itu, kami mengimbau agar masyarakat yang belum vaksin agar segera melengkapi dosis vaksin, termasuk dosis ketiga," tuturnya.
Dia menjelaskan sejumlah upaya tersebut membuat rumah sakit benar-benar hanya untuk masyarakat yang terpapar covid-19 bergejala berat hingga kritis. Termasuk, mereka yang memiliki komorbid atau memerlukan penanganan khusus.
"Inilah yang menghasilkan kontrol terhadap penggunaan tempat tidur rumah sakit rujukan covid-19 menjadi terkendali hingga saat ini," kata dia.
Suharyanto juga mengungkapkan bahwa telemedisin membantu mereka yang melakukan isolasi mandiri. Artinya, orang terpapar tetapi relatif tidak bergejala atau hanya bergejala ringan.
"Untuk yang bergejala ringan hingga sedang kami sarankan bisa ke isoter (isolasi terpusat) agar perawatannya tetap terjaga," kata dia.
Baca: BOR di Jawa Barat Mencapai 25,91%
Suharyanto mengatakan pemerintah belajar banyak dalam menangani pandemi covid-19 selama dua tahun terakhir, terutama saat puncak varian Delta. Kesiapan dan fasilitas kesehatan semakin baik. Menurutnya, jika ada potensi kenaikan tingkat keterisian rumah sakit atau fasilitas isolasi terpusat, pemerintah sudah siap dengan kontinjensi untuk antisipasinya.
"kita jauh lebih siap dan lebih baik dalam menangani pandemi saat ini," kata dia.
Jakarta: Pemerintah menyiapkan fasilitas
isolasi terpusat di setiap provinsi untuk masyarakat yang terpapar
covid-19 bergejala ringan hingga sedang. Sedangkan, bagi masyarakat yang tidak bergejala, pemerintah menyarankan agar
isolasi mandiri dengan didukung obat-obatan dari pemerintah.
"Pemerintah sudah menyiapkan isolasi terpusat di setiap provinsi bagi mereka yang terpapar tetapi bergejala ringan hingga sedang," kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Suharyanto, seperti dilansir
Antara, Jumat, 18 Februari 2022.
Dia mengatakan secara klinis tingkat fatalitas covid-19 varian Omicron tidak separah Delta, tetapi bukan berarti tidak berisiko. Omicron tetap berpotensi menimbulkan fatalitas bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta, belum divaksin, dan lansia.
"Kelompok rentan inilah yang terbanyak mengalami fatalitas ketika terpapar Omicron," ujar dia.
Suharyanto menyebut saat ini mayoritas masyarakat sudah divaksin, yakni 90 persen telah mendapat vaksinasi dosis pertama dan 66 persen dosis kedua. Sedangkan lansia, 74 persen dosis pertama dan 51 persen dosis kedua.
"Ini mengurangi potensi pemburukan jika terpapar. Untuk itu, kami mengimbau agar masyarakat yang belum vaksin agar segera melengkapi dosis vaksin, termasuk dosis ketiga," tuturnya.
Dia menjelaskan sejumlah upaya tersebut membuat rumah sakit benar-benar hanya untuk masyarakat yang terpapar covid-19 bergejala berat hingga kritis. Termasuk, mereka yang memiliki komorbid atau memerlukan penanganan khusus.
"Inilah yang menghasilkan kontrol terhadap penggunaan tempat tidur rumah sakit rujukan covid-19 menjadi terkendali hingga saat ini," kata dia.
Suharyanto juga mengungkapkan bahwa telemedisin membantu mereka yang melakukan isolasi mandiri. Artinya, orang terpapar tetapi relatif tidak bergejala atau hanya bergejala ringan.
"Untuk yang bergejala ringan hingga sedang kami sarankan bisa ke isoter (isolasi terpusat) agar perawatannya tetap terjaga," kata dia.
Baca:
BOR di Jawa Barat Mencapai 25,91%
Suharyanto mengatakan pemerintah belajar banyak dalam menangani pandemi covid-19 selama dua tahun terakhir, terutama saat puncak varian Delta. Kesiapan dan fasilitas kesehatan semakin baik. Menurutnya, jika ada potensi kenaikan tingkat keterisian rumah sakit atau fasilitas isolasi terpusat, pemerintah sudah siap dengan kontinjensi untuk antisipasinya.
"kita jauh lebih siap dan lebih baik dalam menangani pandemi saat ini," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)