Jakarta: Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengamankan 400 kotak amal milik kelompok teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di Lampung. Kotak amal tersebut disalahgunakan untuk dana operasi JI.
Direktur Indonesia Intelegence Institute Ridlwan Habib mengapresiasi kinerja dari Densus 88. Mengingat pengungkapan terhadap kelompok teroris jaringan JI ini sudah terjadi kurang lebih sejak enam bulan silam.
"Salut terhadap kegigihan Densus 88 Polri yang terus berupaya membongkar jaringan ini dan ini harus kita dukung," ujar Ridlwan dalam tayangan Metro Pagi Primetime di Metro TV, Kamis, 11 November 2021.
Ridlwan menyebut JI memiliki militansi yang luar biasa. Hal ini terlihat dari proses kaderisasi yang terus berjalan dan kotak amal yang tetap diedarkan, meski tokoh-tokoh kunci JI sudah tertangkap.
"Militansi yang luar biasa dari kelompok JI, mereka tidak gentar walaupun orang orang yang menjadi kuncinya itu sudah tertangkap," kata Ridlwan.
Dari penelitian yang sudah dilakukan sejak tahun 1999, Ridlwan memperkirakan simpatisan JI saat ini sudah mencapai 6.000 orang. Kemudian, yang tertangkap sekitar 180 orang.
Ridlwan menjelaskan penangkapan tokoh kunci kelompok JI merupakan strategi dari Densus 88, mengingat aparat tidak bisa menangkap semua simpatisan JI. Penangkapan tersebut bertujuan untuk dapat memberikan efek jera terhadap anggota JI lainnya.
“Densus 88 punya strategi, sehingga dilakukan penangkapan bertahap diambil tokoh kuncinya dahulu dengan harapan anak buahnya bisa jera dan menghentikan tindakannya,” jelas Ridlwan. (Widya Finola Ifani Putri)
Jakarta: Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengamankan 400 kotak amal milik kelompok
teroris jaringan
Jamaah Islamiyah (JI) di Lampung. Kotak amal tersebut disalahgunakan untuk dana operasi JI.
Direktur Indonesia Intelegence Institute Ridlwan Habib mengapresiasi kinerja dari
Densus 88. Mengingat pengungkapan terhadap kelompok teroris jaringan JI ini sudah terjadi kurang lebih sejak enam bulan silam.
"Salut terhadap kegigihan Densus 88 Polri yang terus berupaya membongkar jaringan ini dan ini harus kita dukung," ujar Ridlwan dalam tayangan Metro Pagi Primetime di Metro TV, Kamis, 11 November 2021.
Ridlwan menyebut JI memiliki militansi yang luar biasa. Hal ini terlihat dari proses kaderisasi yang terus berjalan dan kotak amal yang tetap diedarkan, meski tokoh-tokoh kunci JI sudah tertangkap.
"Militansi yang luar biasa dari kelompok JI, mereka tidak gentar walaupun orang orang yang menjadi kuncinya itu sudah tertangkap," kata Ridlwan.
Dari penelitian yang sudah dilakukan sejak tahun 1999, Ridlwan memperkirakan simpatisan JI saat ini sudah mencapai 6.000 orang. Kemudian, yang tertangkap sekitar 180 orang.
Ridlwan menjelaskan penangkapan tokoh kunci kelompok JI merupakan strategi dari Densus 88, mengingat aparat tidak bisa menangkap semua simpatisan JI. Penangkapan tersebut bertujuan untuk dapat memberikan efek jera terhadap anggota JI lainnya.
“Densus 88 punya strategi, sehingga dilakukan penangkapan bertahap diambil tokoh kuncinya dahulu dengan harapan anak buahnya bisa jera dan menghentikan tindakannya,” jelas Ridlwan. (
Widya Finola Ifani Putri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)