medcom.id, Jakarta: Dukungan untuk calon Kapolri tunggal Komjen Budi Gunawan tak surut. Pendukung Komjen Budi datang dari lapisan masyarakat, satu di antaranya Laskar Dewa Ruci Jawa Barat. Laskar beraksi di depan Istana Negara.
Laskar mendesak Presiden Joko Widodo segera melantik Komjen Budi. Menurut mereka, korps Bhayangkara sudah lama tak punya 'ayah'. Rusban, 75, tergabung dalam aksi Laskar.
Rusban berasal dari perwakilan Laskar Dewa Ruci Indramayu. Dia mengaku, sudah sering turun ke jalan. Buruh tani itu mengatakan, ikut demo hitung-hitung cari pengalaman.
Pendukung Komjen Budi Gunawan.MTVN/M Rodhi Aulia
"Hari ini saya sengaja ikut aksi," kata lelaki yang akrab disapa Tumpeng, itu kepada Metrotvnews.com di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (16/2/2015).
Tumpeng bersama 29 temannya berangkat dari Indramayu, Minggu (15/2/2015) sekira pukul 23.00. Mereka menumpang sebuah bus. Rombongan tiba di Jakarta, Senin (16/2/2015) dini hari.
Tumpeng dan anggota Laskar Indramayu itu sempat mampir di Masjid Istiqlal untuk beristirahat. Mereka bergerak ketika matahari mulai tinggi.
Kakek 20 cucu ini sejatinya tak benar-benar paham apa tujuan aksi. Yang dia tahu, setiap aksi pasti dibayar Rp75 ribu. Imbalan yang disamarkan dengan sebutan uang transport itu belum termasuk biaya makan.
Pendukung Komjen Budi di depan Istana Negara.MTVN/M Rodhi Aulia
"Pemimpinnya (koordinator aksi-Red.) dapat Rp100 ribu," kata kakek yang pasti akan dimarahi anak-anaknya kalau ketahuan ikut aksi ini.
Tapi, menurut Tumpeng, duit lelah tidak dibayar di muka. Melainkan nanti, ketika aksi sudah kelar. Tapi, kalau tak mengisi daftar hadir, mereka tak dibayar.
Apa yang diungkapkan Tumpeng soal "duit lelah" bukan isapan jempol. Pantauan Metrotvnews.com, di tengah aksi, anggota Laskar sibuk mengisi daftar hadir pada sebuah kertas HVS.
Di sudut lain, orator Laskar tak berhenti menyuarakan tuntutan. "Perpecahan akan dimulai besok, kalau Presiden tak melantik Komjen Budi," teriak sang orator.
medcom.id, Jakarta: Dukungan untuk calon Kapolri tunggal Komjen Budi Gunawan tak surut. Pendukung Komjen Budi datang dari lapisan masyarakat, satu di antaranya Laskar Dewa Ruci Jawa Barat. Laskar beraksi di depan Istana Negara.
Laskar mendesak Presiden Joko Widodo segera melantik Komjen Budi. Menurut mereka, korps Bhayangkara sudah lama tak punya 'ayah'. Rusban, 75, tergabung dalam aksi Laskar.
Rusban berasal dari perwakilan Laskar Dewa Ruci Indramayu. Dia mengaku, sudah sering turun ke jalan. Buruh tani itu mengatakan, ikut demo hitung-hitung cari pengalaman.
Pendukung Komjen Budi Gunawan.MTVN/M Rodhi Aulia
"Hari ini saya sengaja ikut aksi," kata lelaki yang akrab disapa Tumpeng, itu kepada
Metrotvnews.com di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (16/2/2015).
Tumpeng bersama 29 temannya berangkat dari Indramayu, Minggu (15/2/2015) sekira pukul 23.00. Mereka menumpang sebuah bus. Rombongan tiba di Jakarta, Senin (16/2/2015) dini hari.
Tumpeng dan anggota Laskar Indramayu itu sempat mampir di Masjid Istiqlal untuk beristirahat. Mereka bergerak ketika matahari mulai tinggi.
Kakek 20 cucu ini sejatinya tak benar-benar paham apa tujuan aksi. Yang dia tahu, setiap aksi pasti dibayar Rp75 ribu. Imbalan yang disamarkan dengan sebutan uang transport itu belum termasuk biaya makan.
Pendukung Komjen Budi di depan Istana Negara.MTVN/M Rodhi Aulia
"Pemimpinnya (koordinator aksi-
Red.) dapat Rp100 ribu," kata kakek yang pasti akan dimarahi anak-anaknya kalau ketahuan ikut aksi ini.
Tapi, menurut Tumpeng, duit lelah tidak dibayar di muka. Melainkan nanti, ketika aksi sudah kelar. Tapi, kalau tak mengisi daftar hadir, mereka tak dibayar.
Apa yang diungkapkan Tumpeng soal "duit lelah" bukan isapan jempol. Pantauan Metrotvnews.com, di tengah aksi, anggota Laskar sibuk mengisi daftar hadir pada sebuah kertas HVS.
Di sudut lain, orator Laskar tak berhenti menyuarakan tuntutan. "Perpecahan akan dimulai besok, kalau Presiden tak melantik Komjen Budi," teriak sang orator.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)