Anggota Bawaslu Nasrullah. (ANTARA-Yudhi Mahatma)
Anggota Bawaslu Nasrullah. (ANTARA-Yudhi Mahatma)

Bawaslu Benarkan Dua Distrik di Papua tidak Gelar Pilpres

Yogi Bayu Aji • 13 Agustus 2014 18:19
medcom.id, Jakarta: Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) turut angkat bicara soal perolehan suara nol pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Distrik Mapiai Barat dan Mapiai Tengah, Dogiyai, Papua.
 
"Faktanya dari hasil pengawasan teman-teman Panwas (Panitia Pengawas). Khusus Distrik Mapiai Barat dan Tengah sama sekali tak dilakukan pemungutan suara, apakah dengan gaya kita, noken, atau model ikat," ujar anggota Bawaslu Nasrullah di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (13/8/2014).
 
Nasrullah pun mengaku kaget ketika dalam proses rekapitulasi hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 di Kabupaten Dogiyai ternyata ada suara yang dimasukkan di dua distrik itu. Dari Mapiai Barat ada sekitar 6 ribu suara. Sedangkan di Mapiai Tengah ada sekitar 11 ribu suara.

Nasrullah menerangkan, dari sekian banyak kabupaten/kota di provinsi tersebut, di Kabupaten Dogiyai satu-satunya perolehan nol bagi pasangan Prabowo-Hatta. "Sekitar 18 ribu untuk kedua distrik. Kesemuanya, perolehannya kuat pasangan nomor urut 2. Pasangan nomor urut 1 nol," tambahnya.
 
Panwas, lanjut Nasrullah, merekomendasikan agar setidaknya ada pemilu ulang. Namun rekomendasi itu tak dijalankan lantaran waktu yang berdekatan. Akibatnya, masalah ini berlarut-larut hingga proses rekapitulasi di provinsi.
 
Akhirnya pada proses rekapitulasi nasional, Bawaslu mengambil jalan tengah dengan menarik kembali suara yang masuk ke Joko Widodo-Jusuf Kalla. Suara pasangan nomor dua itu akhirnya dinolkan.
 
Kendati demikian, saksi Prabowo-Hatta di KPU sudah keburu meninggalkan ruang sidang. Akibatnya, mereka tak mengetahui putusan akhir.
 
"Sayang seribu sayang, ketika kasus Papua ini muncul, saksi nomor urut satu sudah WO (walk out). Jadi mereka tidak mengikuti secara sungguh-sungguh ketika itu. Tapi komitmen Bawaslu ingin tetap memproses secara objektif. Tidak ada orangnya atau ada orangnya tetap objektif melakukan penilaian bahkan pengkritisan," tutup Nasrullah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HNR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan