medcom.id, Kupang: Proses penyelamatan terhadap korban hilang tenggelamnya perahu motor Bhakti NB 74 di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur masih berlangsung hingga Sabtu (19/4) siang. Kepala Syahbandar Larantuka Dominikus Bapa mengatakan masih ada empat korban yang dilaporkan hilang.
Dominikus juga mengatakan perahu tersebut tenggelam karena kelebihan penumpang. Menurutnya, perahu tersebut diketahui mengangkut 92 penumpang, padahal maksimal penumpang yang seharusnya diangkut berkisar 15-20 penumpang karena hanya berbobot 6 GT.
"Perahu mengangkut penumpang bukan dari pelabuhan tetapi dari lokasi lain sehingga tidak diantisipasi petugas," ujarnya.
Akibatnya ketika melintasi Selat Gonzalu yang bergelombang tinggi, perahu tidak bisa dikendalikan sehingga tenggelam. Musibah ini mengakibatkan tujuh orang tewas, 29 orang selamat sudah dipulangkan ke rumah masing-masing, dan 53 orang masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Larantuka.
Satu orang bernama Margareta Wutun dilaporkan kritis. Korban yang dirawat termasuk sejumlah mahasiswa asal Kupang yang datang ke Larantuka untuk merayakan Samana Santa (Pekan Suci).
Prosesi Samana Santa ialah mengarak arca Yesus (Tuan Menino) lewat laut dari Pantai Kota Rewindo menuju Pantai Kuce di depan Istana Raja Larantuka. Arca Yesus tersebut akan ditahtakan pada tempat perhentian Tuan Menino di Pohon Sirih. Saat itu, patung Bunda Maria pun diarak dari Kapela Tuan Ma menuju Gereja Katedral Reinha Rosari di jantung Kota Larantuka. (Palce Amalo)
medcom.id, Kupang: Proses penyelamatan terhadap korban hilang tenggelamnya perahu motor Bhakti NB 74 di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur masih berlangsung hingga Sabtu (19/4) siang. Kepala Syahbandar Larantuka Dominikus Bapa mengatakan masih ada empat korban yang dilaporkan hilang.
Dominikus juga mengatakan perahu tersebut tenggelam karena kelebihan penumpang. Menurutnya, perahu tersebut diketahui mengangkut 92 penumpang, padahal maksimal penumpang yang seharusnya diangkut berkisar 15-20 penumpang karena hanya berbobot 6 GT.
"Perahu mengangkut penumpang bukan dari pelabuhan tetapi dari lokasi lain sehingga tidak diantisipasi petugas," ujarnya.
Akibatnya ketika melintasi Selat Gonzalu yang bergelombang tinggi, perahu tidak bisa dikendalikan sehingga tenggelam. Musibah ini mengakibatkan tujuh orang tewas, 29 orang selamat sudah dipulangkan ke rumah masing-masing, dan 53 orang masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Larantuka.
Satu orang bernama Margareta Wutun dilaporkan kritis. Korban yang dirawat termasuk sejumlah mahasiswa asal Kupang yang datang ke Larantuka untuk merayakan Samana Santa (Pekan Suci).
Prosesi Samana Santa ialah mengarak arca Yesus (Tuan Menino) lewat laut dari Pantai Kota Rewindo menuju Pantai Kuce di depan Istana Raja Larantuka. Arca Yesus tersebut akan ditahtakan pada tempat perhentian Tuan Menino di Pohon Sirih. Saat itu, patung Bunda Maria pun diarak dari Kapela Tuan Ma menuju Gereja Katedral Reinha Rosari di jantung Kota Larantuka. (Palce Amalo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)