Jakarta: Setara Institute mencatat selama 12 tahun terakhir pelanggaran kebebasan beragama atau berkeyakinan menyebar di 34 provinsi. Jawa Barat merupakan provinsi dengan tingkat pelanggaran paling tinggi.
"Total peristiwa di Jawa Barat sebanyak 629. Jawa Barat selalu yang tertinggi dari 10 provinsi," kata Direktur Riset Setara Insitute Halili dalam diskusi bertajuk 'Pemajuan Toleransi di Daerah: Input untuk Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 24 November 2019.
DKI Jakarta berada di urutan kedua dengan angka 291 peristiwa. Diikuti Jawa Timur 270 peristiwa, Jawa Tengah 158 peristiwa, Aceh 121 perisitiwa, dan Sulawesi Selatan 112 peristiwa.
"Sumatra Utara 106, Sumatra Barat 104, Banten 90, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) 76," ucap Halili.
Halili mengatakan peringkat 10 provinsi itu berubah jika dilihat dalam lima tahun terakhir atau sera Presiden Joko Widodo. Hanya saja, Jawa Barat masih menempati urutan pertama sebanyak 162 peristiwa.
Kemudian 113 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama di DKI Jakarta, Jawa Timur sebanyak 98 peristiwa, Jawa Tengah sejumlah 66 peristiwa, dan Aceh sebanyak 65 peristiwa. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebanyak 37 peristiwa, Banten 36 peristiwa, Sumatra Utara 28 peristiwa, Sulawesi Selatan 27 peristiwa, dan Sumatra Barat 23 peristiwa.
"Dalam lima tahun terakhir, lima teratas enggak berubah tapi DIY masuk, Banten naik dan Sumatra Utara turun. NTB keluar dari 10 besar, ini membuktikan bahwa dalam lima tahun terakhir sebenarnya ada perbaikan dari berbagai visi," jelas Halili.
Jakarta: Setara Institute mencatat selama 12 tahun terakhir pelanggaran kebebasan beragama atau berkeyakinan menyebar di 34 provinsi. Jawa Barat merupakan provinsi dengan tingkat pelanggaran paling tinggi.
"Total peristiwa di Jawa Barat sebanyak 629. Jawa Barat selalu yang tertinggi dari 10 provinsi," kata Direktur Riset Setara Insitute Halili dalam diskusi bertajuk 'Pemajuan Toleransi di Daerah: Input untuk Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 24 November 2019.
DKI Jakarta berada di urutan kedua dengan angka 291 peristiwa. Diikuti Jawa Timur 270 peristiwa, Jawa Tengah 158 peristiwa, Aceh 121 perisitiwa, dan Sulawesi Selatan 112 peristiwa.
"Sumatra Utara 106, Sumatra Barat 104, Banten 90, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) 76," ucap Halili.
Halili mengatakan peringkat 10 provinsi itu berubah jika dilihat dalam lima tahun terakhir atau sera Presiden Joko Widodo. Hanya saja, Jawa Barat masih menempati urutan pertama sebanyak 162 peristiwa.
Kemudian 113 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama di DKI Jakarta, Jawa Timur sebanyak 98 peristiwa, Jawa Tengah sejumlah 66 peristiwa, dan Aceh sebanyak 65 peristiwa. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebanyak 37 peristiwa, Banten 36 peristiwa, Sumatra Utara 28 peristiwa, Sulawesi Selatan 27 peristiwa, dan Sumatra Barat 23 peristiwa.
"Dalam lima tahun terakhir, lima teratas enggak berubah tapi DIY masuk, Banten naik dan Sumatra Utara turun. NTB keluar dari 10 besar, ini membuktikan bahwa dalam lima tahun terakhir sebenarnya ada perbaikan dari berbagai visi," jelas Halili.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DRI)