Evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang. (Dok BNPB)
Evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang. (Dok BNPB)

Pemerintah Berupaya Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Medcom • 03 Mei 2024 10:23
Jakarta: Pemerintah terus berupaya mengevakuasi 9.083 warga yang berada di Pulau Tagulandang dalam radius 7 kilometer (km) dari pusat erupsi Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara. Hal itu sebagaimana rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
 
Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Erupsi Gunungapi Ruang di Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Kota Manado, Kamis, 2 Mei 2024, sudah ada 3.364 pengungsi yang telah dievakuasi keluar dari Pulau Tagulandang. Sementara itu masih ada 5.719 jiwa dalam proses evakuasi yang dilakukan secara bertahap. 
 
"Paling tidak ada sembilan ribu lebih warga dalam radius 7 kilometer yang segera harus diungsikan," jelas Suharyanto dalam keterangan resmi, Jumat, 3 Mei 2024.

Adapun proses evakuasi warga ini dilakukan menggunakan beberapa armada kapal seperti KM Glory Mery, KRI Kakap-811, KM Marina Bay, KM Lohoraung, KPL Basarnas, KM Lokongbanua, KM Barcelona Lii dan KM Beacukai. Proses evakuasi ini dilakukan secara bertahap sejak 30 April hingga 2 Mei 2024 dan diharapkan dapat selesai dalam waktu tiga hari kedepan.
 
"Mudah-mudahan dalam tiga hari ini proses evakuasi ini bisa selesai," ujar Suharyanto.
 
Baca: Kawah Gunung Ruang Muncul Asap Putih Kelabu Membubung Tinggi

Sementara itu, lokasi pengungsian sementara bagi warga yang dievakuasi telah disiapkan oleh pemerintah di beberapa titik seperti Sentra Tumou Tou Manado, Sentra di Paal 4 UPT Kemensos, Bapelkes Malalayang, BLK Bitung, Pulau Siau dan beberapa wilayah lain secara mandiri.
 
Proses evakuasi 9 ribu warga ini memang harus dilakukan, mengingat wilayah dalam radius tujuh kilometer dari pusat kawah Gunungapi Ruang telah ditetapkan menjadi zona berbahaya. Menurut Kepala PVMBG Hendra Gunawan, secara historis Gunungapi Ruang sangat lazim mengeluarkan awan panas. Gunungapi berjenis stratovolcano ini juga tercatat mengalami rentetan erupsi yang berdampak langsung terhadap kehidupan maupun penghidupan manusia.
 
"Ternyata dari historisnya Gunung Ruang ini memang sangat lazim mengeluarkan awan panas. Jadi sudah tepat memang ini daerah berbahaya," jelas Hendra.
 
Menurut catatan, erupsi Gunungapi Ruang terjadi pada tahun 1808, 1810, 1840, 1856, 1870, 1871, 1874, 1889, 1904-1905, 1914, 1915, 1918, 1940, 1946, 1949, 2002 dan 2024. Bahkan Hendra mengatakan bahwa kejadian erupsi pada tahun 1871 juga memicu terjadinya gelombang tsunami dan memakan korban hingga 400 orang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan