Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tiba di Indonesia sepanjang Juli-Agustus. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan musim kemarau tidak memasuki Indonesia secara serentak.
Kepala BMKG. Dwikorita Karnawati menyebut wilayah yang akan menyambut kemarau lebih awal ialah Nusa Tenggara Barat bagian timur dan Papua bagian selatan.
“Yang akan mengalami kemarau lebih dahulu ada wilayah Indonesia yang terdekat dengan Australia, karena kemarau ini diakibatkan oleh angin yang bertiup dari Australia," ucap Dwikorita dikutip dari Newsline di Metro TV, Sabtu, 16 Maret 2024.
Dia menyebut wilayah Jawa, Sumatra, dan daerah lain berangsur-angsur menyambut kemarau pada April hingga Mei.
Potensi hujan deras masih tinggi
Dwikorita juga menyebut sejumlah wilayah di Indonesia yang berpotensi menerima hujan lebat selama sepekanm ke depan. Wilayah tersebut adalah Sumatra Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan bagian barat, dan Sulawesi Tenggara.
Biasanya, perubahan dari musim hujan ke kemarau ditandai dengan fenomena hujan lebat di sore hari, tetapi durasinya tidak panjang. Selain itu ada juga fenomena lainnya yang mungkin terjadi seperti angin kencang, puting beliung, kilat petir, dan gelombang lautan tinggi.
BMKG mengeluarkan imbauan untuk warga serta pihak terkait mengantisipasi perubahan cuaca dari hujan ke kemarau dan tetap waspada. Dwikorita mengaku BMKG sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk tetap siaga dan terus memonitor perkembangan informasi dari BMKG. (Keizya Ham)
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tiba di Indonesia sepanjang Juli-Agustus. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan musim kemarau tidak memasuki Indonesia secara serentak.
Kepala BMKG. Dwikorita Karnawati menyebut wilayah yang akan menyambut kemarau lebih awal ialah Nusa Tenggara Barat bagian timur dan Papua bagian selatan.
“Yang akan mengalami kemarau lebih dahulu ada wilayah Indonesia yang terdekat dengan Australia, karena kemarau ini diakibatkan oleh angin yang bertiup dari Australia," ucap Dwikorita dikutip dari Newsline di
Metro TV, Sabtu, 16 Maret 2024.
Dia menyebut wilayah Jawa, Sumatra, dan daerah lain berangsur-angsur menyambut kemarau pada April hingga Mei.
Potensi hujan deras masih tinggi
Dwikorita juga menyebut sejumlah wilayah di Indonesia yang berpotensi menerima hujan lebat selama sepekanm ke depan. Wilayah tersebut adalah Sumatra Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan bagian barat, dan Sulawesi Tenggara.
Biasanya, perubahan dari musim hujan ke kemarau ditandai dengan fenomena hujan lebat di sore hari, tetapi durasinya tidak panjang. Selain itu ada juga fenomena lainnya yang mungkin terjadi seperti angin kencang, puting beliung, kilat petir, dan gelombang lautan tinggi.
BMKG mengeluarkan imbauan untuk warga serta pihak terkait mengantisipasi perubahan cuaca dari hujan ke kemarau dan tetap waspada. Dwikorita mengaku BMKG sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk tetap siaga dan terus memonitor perkembangan informasi dari BMKG.
(Keizya Ham)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)