medcom.id, Tangerang: Sultan Aziansyah, penyerang empat polisi di Cikokol, Tangerang, Banten, sempat membeli baut dan paku di toko bangunan di seberang rumahnya di RT 04/02 Kampung Ceger, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang.
"Tapi saya tidak tanya buat apa?" Kata pemilik toko material Wawan, kepada Metrotvnews.com, Kamis (20/10/2016).
Menurut Wawan, tak biasanya Sultan membeli bahan bangunan di toko yang dijaganya. Wawan pun tidak melihat ada perbaikan di rumah yang Sultan tinggali. "Tak tahunya hari ini ada kejadian (penyerangan)," kata dia.
Yang ditakuti Wawan, material yang dibeli dari tokonya merupakan bagian dari komponen benda mencurigakan yang menyerupai bom yang digunakan Sultan untuk menyerang polisi pagi tadi.
"Belum tahu, dia beli paku dan baut beberapa butir. Saya tak ingat berapa persisnya," kata Wawan.
Sultan menyerang Kepala Polsek Tangerang Kota Kompol Effendy dan tiga polisi lain di dekat Pospol tak jauh dari lembaga pendidikan Yupentek, Cikokol, Tangerang Kota, pagi tadi. Sultan menyerang menggunakan golok dan sempat melempar benda diduga bom ke dalam pospol.
Effendy mengalami luka tusuk di dada. Iptu Bambang Haryadi terluka di dada dan punggung kiri. Dan Bripka Sukardi menderita luka bacok di punggung dan lengan.
Di lokasi kejadian, polisi menemukan satu pisau, satu badik, satu sarung badik, dua benda diduga bom pipa, satu tas hitam, satu sorban putih, dan stiker berlambang ISIS.
Sultan diduga meninggal di rumah sakit setelah sebelumnya ditembak tiga kali di bagian kaki oleh polisi.
medcom.id, Tangerang: Sultan Aziansyah, penyerang empat polisi di Cikokol, Tangerang, Banten, sempat membeli baut dan paku di toko bangunan di seberang rumahnya di RT 04/02 Kampung Ceger, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang.
"Tapi saya tidak tanya buat apa?" Kata pemilik toko material Wawan, kepada
Metrotvnews.com, Kamis (20/10/2016).
Menurut Wawan, tak biasanya Sultan membeli bahan bangunan di toko yang dijaganya. Wawan pun tidak melihat ada perbaikan di rumah yang Sultan tinggali. "Tak tahunya hari ini ada kejadian (penyerangan)," kata dia.
Yang ditakuti Wawan, material yang dibeli dari tokonya merupakan bagian dari komponen benda mencurigakan yang menyerupai bom yang digunakan Sultan untuk menyerang polisi pagi tadi.
"Belum tahu, dia beli paku dan baut beberapa butir. Saya tak ingat berapa persisnya," kata Wawan.
Sultan menyerang Kepala Polsek Tangerang Kota Kompol Effendy dan tiga polisi lain di dekat Pospol tak jauh dari lembaga pendidikan Yupentek, Cikokol, Tangerang Kota, pagi tadi. Sultan menyerang menggunakan golok dan sempat melempar benda diduga bom ke dalam pospol.
Effendy mengalami luka tusuk di dada. Iptu Bambang Haryadi terluka di dada dan punggung kiri. Dan Bripka Sukardi menderita luka bacok di punggung dan lengan.
Di lokasi kejadian, polisi menemukan satu pisau, satu badik, satu sarung badik, dua benda diduga bom pipa, satu tas hitam, satu sorban putih, dan stiker berlambang ISIS.
Sultan
diduga meninggal di rumah sakit setelah sebelumnya ditembak tiga kali di bagian kaki oleh polisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)