Jakarta: TNI AU terus mempersiapkan strategi serta sistem untuk pertahanan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. IKN akan menggantikan DKI Jakarta sebagai ibu kota negara.
“Mengenai pertahanan udara di IKN ke depannya, kami juga membuat kajian dan kami juga mempelajari kajian-kajian yang dibuat oleh lembaga-lembaga lain,” ujar Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo dalam acara KSAU Award 2023, di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023.
Fadjar mengatakan TNI AU terus menjalin komunikasi dengan Kementerian Pertahanan yang memberi masukan pertahanan udara, seperti apa yang pas untuk di IKN. Pembahasan terus digodok lantaran menyangkut anggaran teknologi 20 hingga 30 tahun ke depan.
Fadjar menyampaikan TNI AU masih terus meningkatkan teknologi alutsista yang melbatkan produk dalam negeri. “Ada beberapa alutsista dan ini juga tentunya masukan kami untuk melibatkan produk dalam negeri karena kita harus semakin mandiri,” tegas dia.
Di samping itu, TNI AU akan membangun lanud baru serta menggeser Skadron 17 dan Skadron 45 yang bertugas mendukung kegiatan presiden dan wakil presiden. Pihaknya juga membentuk pemandu sektor udara IKN.
Organisasi yang kini telah terbentuk itu akan digeser sepaket dengan alat utama sistem persenjataan TNI AU yang baru.
“Nantinya akan kita relokasi ke sana dengan alutsista baru, tentunya yang bisa menjamin keamanan wilayah udara khusus di daerah IKN,” papar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Jakarta:
TNI AU terus mempersiapkan strategi serta sistem untuk
pertahanan di Ibu Kota Nusantara (
IKN), Kalimantan Timur. IKN akan menggantikan DKI Jakarta sebagai ibu kota negara.
“Mengenai pertahanan udara di IKN ke depannya, kami juga membuat kajian dan kami juga mempelajari kajian-kajian yang dibuat oleh lembaga-lembaga lain,” ujar Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo dalam acara KSAU Award 2023, di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023.
Fadjar mengatakan TNI AU terus menjalin komunikasi dengan Kementerian Pertahanan yang memberi masukan pertahanan udara, seperti apa yang pas untuk di IKN. Pembahasan terus digodok lantaran menyangkut anggaran teknologi 20 hingga 30 tahun ke depan.
Fadjar menyampaikan TNI AU masih terus meningkatkan teknologi alutsista yang melbatkan produk dalam negeri. “Ada beberapa alutsista dan ini juga tentunya masukan kami untuk melibatkan produk dalam negeri karena kita harus semakin mandiri,” tegas dia.
Di samping itu, TNI AU akan membangun lanud baru serta menggeser Skadron 17 dan Skadron 45 yang bertugas mendukung kegiatan presiden dan wakil presiden. Pihaknya juga membentuk pemandu sektor udara IKN.
Organisasi yang kini telah terbentuk itu akan digeser sepaket dengan alat utama sistem persenjataan TNI AU yang baru.
“Nantinya akan kita relokasi ke sana dengan alutsista baru, tentunya yang bisa menjamin keamanan wilayah udara khusus di daerah IKN,” papar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)