Jakarta: Pemerintah bersama stakeholder telah berkomitmen mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) bidang pangan dan kesehatan. Peran industri pangan dinilai sangat besar dalam mendukung upaya pemerintah dalam perbaikan mutu pangan dan gizi masyarakat.
Komitmen pemerintah dan stakeholder mencapai SDGs bidang pangan dan kesehatan, di antaranya bertujuan mengentaskan kemiskinan, kelaparan dan kekurangan gizi, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, termasuk pencegahan obesitas dan penyakit kronik tidak menular melalui peningkatan mutu gizi konsumsi pangan, aktivitas fisik, dan perilaku sehat.
“Dalam mewujudkan tujuan ini, tidak dapat dipungkiri bahwa peran swasta khususnya industri pangan semakin besar dalam mengembangkan produk pangan yang mempertimbangkan aspek gizi dan kesehatan, termasuk bagi mereka yang memerlukan pembatasan asupan gula, di samping aspek cita rasa,” ujar Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia, Hardinsyah, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 1 Juli 2023.
Dalam membatasi asupan gula, dia menilai hal itu sudah dilakukan industri minuman teh melalui produk Teh Pucuk Harum Less Sugar.
Menurut dia, langkah perusahaan melakukan inovasi produk dengan membatasi asupan gula menjadi nilai positif. Apalagi, produknya salah satu yang digemari masyarakat.
"Produk ini dapat menjadi alternatif pilihan yang mendukung gaya hidup konsumen, terutama yang perlu membatasi kadar asupan gula,” ujar Hardinsyah.
Hardinsyah berharap Teh Pucuk Harum Less Sugar dapat terus berinovasi menghadirkan produk lainnya yang mendukung upaya peningkatan mutu pangan, perbaikan gizi, dan kesehatan. Serta, berperan aktif dalam edukasi pangan dan gizi masyarakat.
Head of Public Relations dan Digital Teh Pucuk Harum, Yuna Eka Kristina, mengatakan pihaknya mengeluarkan produk teh dengan kadar gula yang lebih rendah karena melihat kebutuhan masyarakat. Banyak masyarakat yang ternyata tengah membatasi asupan gula dalam tubuhnya.
“Tetap dengan kualitas teh terbaik dari pucuknya, dengan kadar gula yang lebih rendah,” ujar Yuna.
Dia menjelaskan teh sudah menjadi bagian keseharian dan budaya masyarakat di Indonesia. Namun, ada masyarakat yang semakin mementingkan gaya hidup lebih sehat. Sehingga, teh dengan asupan gula lebih rendah bisa menjadi alternatif.
"Oleh karenanya, kami berharap predikat yang diberikan oleh Pergizi pangan sebagai produk less sugar yang inovatif dan mendukung gaya hidup sehat dapat memfasilitasi para penyuka teh agar tetap dapat menikmatinya tanpa rasa khawatir akan asupan gula berlebih,” ujar dia.
Jakarta: Pemerintah bersama stakeholder telah berkomitmen mencapai
Sustainable Development Goals (SDGs) bidang pangan dan kesehatan. Peran industri pangan dinilai sangat besar dalam mendukung upaya pemerintah dalam perbaikan mutu pangan dan
gizi masyarakat.
Komitmen pemerintah dan stakeholder mencapai SDGs bidang pangan dan kesehatan, di antaranya bertujuan mengentaskan kemiskinan, kelaparan dan kekurangan gizi, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, termasuk pencegahan obesitas dan penyakit kronik tidak menular melalui peningkatan mutu gizi konsumsi pangan, aktivitas fisik, dan perilaku sehat.
“Dalam mewujudkan tujuan ini, tidak dapat dipungkiri bahwa peran swasta khususnya industri pangan semakin besar dalam mengembangkan produk pangan yang mempertimbangkan aspek gizi dan kesehatan, termasuk bagi mereka yang memerlukan pembatasan asupan gula, di samping aspek cita rasa,” ujar Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia, Hardinsyah, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 1 Juli 2023.
Dalam membatasi asupan gula, dia menilai hal itu sudah dilakukan industri minuman teh melalui produk
Teh Pucuk Harum Less Sugar.
Menurut dia, langkah perusahaan melakukan inovasi produk dengan membatasi asupan gula menjadi nilai positif. Apalagi, produknya salah satu yang digemari masyarakat.
"Produk ini dapat menjadi alternatif pilihan yang mendukung gaya hidup konsumen, terutama yang perlu membatasi kadar asupan
gula,” ujar Hardinsyah.
Hardinsyah berharap Teh Pucuk Harum Less Sugar dapat terus berinovasi menghadirkan produk lainnya yang mendukung upaya peningkatan mutu pangan, perbaikan gizi, dan kesehatan. Serta, berperan aktif dalam edukasi pangan dan gizi masyarakat.
Head of Public Relations dan Digital Teh Pucuk Harum, Yuna Eka Kristina, mengatakan pihaknya mengeluarkan produk teh dengan kadar gula yang lebih rendah karena melihat kebutuhan masyarakat. Banyak masyarakat yang ternyata tengah membatasi asupan gula dalam tubuhnya.
“Tetap dengan kualitas teh terbaik dari pucuknya, dengan kadar gula yang lebih rendah,” ujar Yuna.
Dia menjelaskan teh sudah menjadi bagian keseharian dan budaya masyarakat di Indonesia. Namun, ada masyarakat yang semakin mementingkan gaya hidup lebih sehat. Sehingga, teh dengan asupan gula lebih rendah bisa menjadi alternatif.
"Oleh karenanya, kami berharap predikat yang diberikan oleh Pergizi pangan sebagai produk less sugar yang inovatif dan mendukung gaya hidup sehat dapat memfasilitasi para penyuka teh agar tetap dapat menikmatinya tanpa rasa khawatir akan asupan gula berlebih,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)