medcom.id, Jakarta: Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat masih ada kendala dalam ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sederajat. Gangguan itu didominasi oleh faktor teknis.
"FSGI hanya menerima laporan pengaduan kurang dari 10. Itu pun hanya sebatas persoalan teknis," kata Sekjen FSGI Retno Listyarti saat dihubungi Metrotvnews.com, Senin 8 Mei 2017.
Menurut dia, beberapa sekolah ada yang mengalami pemadaman listrik dari 30 menit sampai 4 jam. Sementara itu, sekolah tidak mempersiapkan daya listrik cadangan sehingga waktu pelaksanaan UNBK diundur.
Koneksi internet juga menjadi masalah yang banyak dilaporkan, terutama wilayah-wilayah terpencil yang jauh dari pusat kota. Hal ini membuat pelaksanan UNBK sedikit terhambat.
Baca: Telanjur Menikah, Siswi MTs Tak Ikut UN
Retno menambahkan, banyak sekolah-sekolah belum siap, khususnya soal fasilitas penunjang UNBK. Untuk mengatasi itu, pelaksanaan ujian dialihkan ke gedung SMA atau SMK terdekat.
"Sekolah pontang-panting menyediakan sarana dan prasarana," ujar Retno.
Baca: Siswa di Gunungkidul Pilih Bekerja Ketimbang Ikut UNBK
Meski demikian, Retno menilai UNBK memiliki sisi positif dengan membuat potensi kebocoran soal menjadi minim. Pasalnya, jumlah tipe soal masing-masing peserta berbeda dan pengisian soal dibatasi durasi waktu.
"FSGI sampai hari ini belum menerima laporan kecurangan atau kebocoran UNBK," pungkas dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/8N0eYZrb" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat masih ada kendala dalam ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sederajat. Gangguan itu didominasi oleh faktor teknis.
"FSGI hanya menerima laporan pengaduan kurang dari 10. Itu pun hanya sebatas persoalan teknis," kata Sekjen FSGI Retno Listyarti saat dihubungi
Metrotvnews.com, Senin 8 Mei 2017.
Menurut dia, beberapa sekolah ada yang mengalami pemadaman listrik dari 30 menit sampai 4 jam. Sementara itu, sekolah tidak mempersiapkan daya listrik cadangan sehingga waktu pelaksanaan UNBK diundur.
Koneksi internet juga menjadi masalah yang banyak dilaporkan, terutama wilayah-wilayah terpencil yang jauh dari pusat kota. Hal ini membuat pelaksanan UNBK sedikit terhambat.
Baca: Telanjur Menikah, Siswi MTs Tak Ikut UN
Retno menambahkan, banyak sekolah-sekolah belum siap, khususnya soal fasilitas penunjang UNBK. Untuk mengatasi itu, pelaksanaan ujian dialihkan ke gedung SMA atau SMK terdekat.
"Sekolah pontang-panting menyediakan sarana dan prasarana," ujar Retno.
Baca: Siswa di Gunungkidul Pilih Bekerja Ketimbang Ikut UNBK
Meski demikian, Retno menilai UNBK memiliki sisi positif dengan membuat potensi kebocoran soal menjadi minim. Pasalnya, jumlah tipe soal masing-masing peserta berbeda dan pengisian soal dibatasi durasi waktu.
"FSGI sampai hari ini belum menerima laporan kecurangan atau kebocoran UNBK," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)