medcom.id, Jakarta: Tulisan Ismail Al Anshori, 32, salah satu staf Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, mendadak viral di media sosial. Tulisan itu ia rangkai setelah Ahok divonis dua tahun penjara atas kasus penodaan agama.
Tulisan berjudul 'Ahok: Ismail, Lu Enggak Perlu Marah-Marah' itu ditulis Ismail lantaran ia tiba-tiba teringat dengan teguran Ahok kepadanya waktu Ismail masuk tim anggaran APBD 2016. Awalnya, pria lulusan ITB itu tak ada rencana untuk menulis sesuatu tentang Ahok.
"Sebenarnya awalnya karena enggak bisa tidur tadi malam, ya saya cuma kaya mau recall saja waktu dulu saya pernah ditegur, terus saya pengen nulis saja," kata Ismail di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu 10 Mei 2017.
Ismail berujar, sebenarnya banyak staf Ahok yang menulis kesan-kesan selama bekerja dengan Ahok. Namun, ia kurang paham kenapa tulisan miliknya yang menjadi viral.
Di sisi lain, Ismail mengaku, merasa prihatin dengan yang dihadapi Ahok selama masa Pilkada DKI. Cacian demi cacian didapat oleh mantan Bupati Belitung Timur itu. Kebetulan, Ismail memiliki cerita tentang Ahok yang mungkin bisa mengubah pandangan orang.
"Ya, saya punya kesan tentang beliau yang baik, ya saya ingin mengungkapkan ke luar, ya siapa tahu orang nanti jadi punya sisi lain, dibandingkan apa yang dibicarakan orang, itu saja sebenernya," jelas Ismail.
Baca: Celoteh Anak Magang yang Lebih Galak dari Ahok
Selagi diwawancarai, Ismail juga sempat menceritakan bagaimana dia akhirnya bekerja dengan Ahok. Pria asli Magelang itu masuk ke Balai Kota sebagai anak magang Ahok pada Oktober 2015.
"Iseng saja waktu itu magang dimasukin ke dalam tim anggaran, ya sudah. Oktober kan sudah hampir akhir tahun, pembahasan sudah mau selesai, waktu itu saya dikasih beberapa copy draft. Pak Ahok bilang, 'Ini coba lo cek, ada enggak yang kira-kira perlu dicermati'," jelas Ismail.
Mungkin karena melihat kinerja Ismail bagus, kemudian Ahok menawarkan Ismail menjadi bagian dari stafnya. "Setelah magang pak Ahok nawarin, 'lo di sini saja bantu gua jadi staf'. Ya, sudah jadi staf," kata Ismail.
medcom.id, Jakarta: Tulisan Ismail Al Anshori, 32, salah satu staf Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, mendadak viral di media sosial. Tulisan itu ia rangkai setelah Ahok divonis dua tahun penjara atas kasus penodaan agama.
Tulisan berjudul 'Ahok: Ismail, Lu Enggak Perlu Marah-Marah' itu ditulis Ismail lantaran ia tiba-tiba teringat dengan teguran Ahok kepadanya waktu Ismail masuk tim anggaran APBD 2016. Awalnya, pria lulusan ITB itu tak ada rencana untuk menulis sesuatu tentang Ahok.
"Sebenarnya awalnya karena enggak bisa tidur tadi malam, ya saya cuma kaya mau
recall saja waktu dulu saya pernah ditegur, terus saya
pengen nulis saja," kata Ismail di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu 10 Mei 2017.
Ismail berujar, sebenarnya banyak staf Ahok yang menulis kesan-kesan selama bekerja dengan Ahok. Namun, ia kurang paham kenapa tulisan miliknya yang menjadi viral.
Di sisi lain, Ismail mengaku, merasa prihatin dengan yang dihadapi Ahok selama masa Pilkada DKI. Cacian demi cacian didapat oleh mantan Bupati Belitung Timur itu. Kebetulan, Ismail memiliki cerita tentang Ahok yang mungkin bisa mengubah pandangan orang.
"Ya, saya punya kesan tentang beliau yang baik, ya saya ingin mengungkapkan ke luar, ya siapa tahu orang nanti jadi punya sisi lain, dibandingkan apa yang dibicarakan orang, itu saja sebenernya," jelas Ismail.
Baca:
Celoteh Anak Magang yang Lebih Galak dari Ahok
Selagi diwawancarai, Ismail juga sempat menceritakan bagaimana dia akhirnya bekerja dengan Ahok. Pria asli Magelang itu masuk ke Balai Kota sebagai anak magang Ahok pada Oktober 2015.
"Iseng saja waktu itu magang
dimasukin ke dalam tim anggaran, ya sudah. Oktober kan sudah hampir akhir tahun, pembahasan sudah mau selesai, waktu itu saya dikasih beberapa
copy draft. Pak Ahok bilang, '
Ini coba lo cek, ada enggak yang kira-kira perlu dicermati'," jelas Ismail.
Mungkin karena melihat kinerja Ismail bagus, kemudian Ahok menawarkan Ismail menjadi bagian dari stafnya. "Setelah magang pak Ahok
nawarin, '
lo di sini saja bantu gua jadi staf'. Ya, sudah jadi staf," kata Ismail.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)