medcom.id, Jakarta: Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam aksi terorisme di kawasan Sarinah Thamrin. PBNU menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat meningkatkan kewaspadaan.
Ketua PBNU Said Aqil Siroj mengatakan, masyarakat harus bersatu dan tidak mudah terpancing. Masyarakat diminta mawas diri, tidak terpengaruh dengan ajakan-ajakan yang mengatasnamakan agama dan jihad.
"Tidak ada satu agama yang membenarkan kekerasan. Jangan takut teror, Allah bersama kita. Saatnya kita jaga solidaritas," kata Said dalam konferensi persnya, di Gedung PBNU, Jalan Keramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2015).
Sirad menegaskan, segala bentuk terorisme yang mengganggu dan merongrong kedaulatan harus dilawan. Dia juga mengimbau kepada nahdliyin untuk tidak gegabah, tetap sigap dan saling berkoordinasi bersama aparat penegak hukum untuk menciptakan suasana yang aman.
"PBNU juga mengintruksikan kepada Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk ikut membantu aparat keamanan TNI, Polri untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan perlindungan warga," tambahnya.
Kawasan Sarinah dikagetkan ledakan dan penyerangan siang tadi. Lima pelaku teror tewas setelah baku tembak dengan polisi. Tapi, dua warga sipil harus jadi korban jiwa. Satu di antaranya warga Kanada. Sementara, korban lain mengalami luka.
Polisi mengidentifikasi, serangan di Sarinah dipicu perebutan wilayah kepemimpinan antarfaksi di jaringan teror Negara Islam Irak dan Suriah alias ISIS. Perebutan kepemimpinan ini melibatkan kelompok Bachrun Na`im yakni Kathibah Nusantara.
medcom.id, Jakarta: Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam aksi terorisme di kawasan Sarinah Thamrin. PBNU menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat meningkatkan kewaspadaan.
Ketua PBNU Said Aqil Siroj mengatakan, masyarakat harus bersatu dan tidak mudah terpancing. Masyarakat diminta mawas diri, tidak terpengaruh dengan ajakan-ajakan yang mengatasnamakan agama dan jihad.
"Tidak ada satu agama yang membenarkan kekerasan. Jangan takut teror, Allah bersama kita. Saatnya kita jaga solidaritas," kata Said dalam konferensi persnya, di Gedung PBNU, Jalan Keramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2015).
Sirad menegaskan, segala bentuk terorisme yang mengganggu dan merongrong kedaulatan harus dilawan. Dia juga mengimbau kepada
nahdliyin untuk tidak gegabah, tetap sigap dan saling berkoordinasi bersama aparat penegak hukum untuk menciptakan suasana yang aman.
"PBNU juga mengintruksikan kepada Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk ikut membantu aparat keamanan TNI, Polri untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan perlindungan warga," tambahnya.
Kawasan Sarinah dikagetkan ledakan dan penyerangan siang tadi. Lima pelaku teror tewas setelah baku tembak dengan polisi. Tapi, dua warga sipil harus jadi korban jiwa. Satu di antaranya warga Kanada. Sementara, korban lain mengalami luka.
Polisi mengidentifikasi, serangan di Sarinah dipicu perebutan wilayah kepemimpinan antarfaksi di jaringan teror Negara Islam Irak dan Suriah alias ISIS. Perebutan kepemimpinan ini melibatkan kelompok Bachrun Na`im yakni Kathibah Nusantara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)