Jakarta: Bakal Calon Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menyebut perlu kekompakan membangun sepak bola Indonesia. Sehingga, pengelolaan cabang olahraga tersebut dapat semakin baik.
"Kadang-kadang ada dikotomi antara olahraga dengan pemerintah. Tidak mungkin ketika ingin membangun sesuatu, pemerintah, masyarakat, asosiasi beda, itu nggak nyaman," kata Erick dikutip dari Antara, Minggu, 22 Januari 2023.
Menurut dia, seluruh pihak harus bersatu dan bekerja sama menyusun pembangunan sepak bola. Kerja sama dibutuhkan semua pihak, termasuk penonton.
Erick mencontohkan pembangunan sepak bola di Jepang sejak 1991. "Di sana main sepak bola tidak individualistis, tapi maju mundur seperti ombak. Di sana pemain bahkan memastikan loker bersih, penontonnya juga demikian. Ini kultur," kata Erick.
Dia mengatakan sepak bola mesti menjadi alat pemersatu bangsa, bukan memecah belah. Jangan sampai, ada ketakutan dari masyarakat setiap pertandingan sepak bola.
"Setiap ada pertandingan sepak bola masyarakat ketakutan, orang tua ketakutan anaknya yang jadi suporter nggak pulang. Jangan sampai sepak bola jadi kesedihan, bukan jadi kebahagiaan, orang tua kehilangan anaknya, kakak kehilangan adik, adik kehilangan kakak," katanya.
Di sisi lain, dia merespons pencalonan sebagai Ketua Umum PSSI. Menurut Erick, hal tersebut bakal ditentukan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, 16 Februari 2023.
"Kalau voters (pemilih) hatinya sama dengan saya, ingin membangun sepak bola yang bersih, menjadi pemersatu, membuat bahagia ya ayo. Ini sama-sama, bukan karena saya. Pemilihannya individu lho, ada ketua, wakil ketua, exco, artinya harus ada kebersamaan," ujar dia.
Erick menyebut ada lima bakal calon ketua umum. Dia berkomitmen menghormati seluruh kontestan yang mendaftar.
"Nanti kita dengarkan calon-calon ini, yang menang kita hormati, yang kalah ya sudah, harus legowo. Bukan tidak mungkin saya kalah, namanya pemilihan," pungkas Erick Thohir.
Jakarta: Bakal Calon Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menyebut perlu kekompakan membangun
sepak bola Indonesia. Sehingga, pengelolaan cabang olahraga tersebut dapat semakin baik.
"Kadang-kadang ada dikotomi antara olahraga dengan pemerintah. Tidak mungkin ketika ingin membangun sesuatu, pemerintah, masyarakat, asosiasi beda, itu nggak nyaman," kata
Erick dikutip dari
Antara, Minggu, 22 Januari 2023.
Menurut dia, seluruh pihak harus bersatu dan bekerja sama menyusun pembangunan sepak bola. Kerja sama dibutuhkan semua pihak, termasuk penonton.
Erick mencontohkan pembangunan sepak bola di Jepang sejak 1991. "Di sana main sepak bola tidak individualistis, tapi maju mundur seperti ombak. Di sana pemain bahkan memastikan loker bersih, penontonnya juga demikian. Ini kultur," kata Erick.
Dia mengatakan sepak bola mesti menjadi alat pemersatu bangsa, bukan memecah belah. Jangan sampai, ada ketakutan dari masyarakat setiap pertandingan sepak bola.
"Setiap ada pertandingan sepak bola masyarakat ketakutan, orang tua ketakutan anaknya yang jadi suporter nggak pulang. Jangan sampai sepak bola jadi kesedihan, bukan jadi kebahagiaan, orang tua kehilangan anaknya, kakak kehilangan adik, adik kehilangan kakak," katanya.
Di sisi lain, dia merespons pencalonan sebagai Ketua Umum
PSSI. Menurut Erick, hal tersebut bakal ditentukan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, 16 Februari 2023.
"Kalau voters (pemilih) hatinya sama dengan saya, ingin membangun sepak bola yang bersih, menjadi pemersatu, membuat bahagia ya ayo. Ini sama-sama, bukan karena saya. Pemilihannya individu lho, ada ketua, wakil ketua, exco, artinya harus ada kebersamaan," ujar dia.
Erick menyebut ada lima bakal calon ketua umum. Dia berkomitmen menghormati seluruh kontestan yang mendaftar.
"Nanti kita dengarkan calon-calon ini, yang menang kita hormati, yang kalah ya sudah, harus legowo. Bukan tidak mungkin saya kalah, namanya pemilihan," pungkas Erick Thohir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)