Jakarta: Saat sedang melakukan salat, ada kalanya seorang muslim melupakan salah satu bagian dari rukun salat yang lengkap. Misalnya lupa jumlah rakaat yang sedang dikerjakan, baik itu kurang atau justru malah lebih.
Hal tersebut wajar terjadi karena manusia tidak sempurna dan kilaf. Yang terpenting, menyadari atas kekilafan tersebut. Dalah salah satu hadist dari Bukhari & Muslim, Rasulullah bahkan diriwayatkan pernah salah saat salat.
Nabi Muhammad SAW pada suatu ketika lupa rakaat pada saat salat. Setelah salat selesai, Rasulullah mendapat pertanyaan dari sahabat, "apakah ada perubahan jumlah rakaat sholat?".
Nabi Muhammad SAW menjawab, "Aku hanyalah manusia biasa. Aku bisa lupa sebagaimana kalian lupa. Jika aku lupa, ingatkanlah. Jika kalian ragu tentang jumlah rakaat salat kalian, pilih yang paling meyakinkan, dan selesaikan sholatnya. Kemudian lakukan sujud sahwi".
Apa sujud sahwi?
Sujud sahwi adalah dua sujud yang dilakukan orang yang salat untuk menggantikan kesalahan yang terjadi dalam salatnya karena lupa. Hukum yang mendasari pelaksanaan sujud sahwi adalah hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:
“Setelah beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam”. (HR. Bukhari no 1224 dan Muslim no 570)
Alasan dilakukan Sujud Sahwi
1. Rakaat salat berlebih
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, seringkali manusia ragu dengan jumlah salat yang sudah dikerjakan. Begitu pula ketika ia sadar bahwa ia sudah kelebihan rakaat sholat.
2. Salam sebelum sempurna rakaat sholat
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW pernah melakukan salat zuhur atau ashar. Kemudian, beliau salam setelah selesai rakaat kedua, lalu beliau bergegas keluar melalui salah satu pintu masjid.
Karena heran, para sahabat bertanya, "Nabi telah memendekkan salat?". Tak lama, Nabi Muhammad SAW datang, lalu bersandar di satu diantara tiang seolah-olah sedang dilanda marah. Lalu, salah seorang dari mereka (Dzul-Yadain) menghampiri beliau dan bertanya/
"Wahai Rasulullah, apakah engkau telah lupa atau salat ini sengaja engkau qashar. Jawab baginda: Tidak, saya tidak lupa, dan saya tidak memendekkannya. Lelaki itu berkata lagi, "Benar wahai Rasulullah, sebenarnya engkau telah lupa."
Rasulullah bertanya kepada yang lainnya: "Benarkah yang diucapkannya?" Mereka menjawab, "Benar ya Rasulallah". Rasulullah pun bangun dan menyempurnakan yang tertinggal dari salatnya. Setelah memberi salam, beliau sujud sebanyak dua kali, kemudian melakukan salam sekali lagi. (HR Bukhari dan Muslim)
3. Lupa membaca tasyahud pertama/awal
Kondisi ini seringkali terjadi, kecuali pada salat Subuh. Sobat Medcom mungkin pernah mengalaminya. Biasanya, terlupa membaca tasyahud pertama diiringi kelupaan jumlah rakaat salat yang telah dikerjakan.
Tata cara sujud sahwi
Berikut adalah tata cara sujud sahwi yang disarikan dari sejumlah sumber:
1. Sujud sahwi sama seperti sujud dalam salat pada umumnya.
2. Sujud sahwi dilakukan dua kali, dipisah dengan duduk sejenak.
3. Disyariatkan untuk membaca takbir setiap kali turun sujud atau bangkit dari sujud.
Sujud sahwi juga bisa dilakukan sebelum maupun sesudah salam, tergantung dari kasus lupa yang terjadi dalam salat yang Sobat Medcom lakukan. Namun, lebih baik jika sujud sahwi ini dilakukan dengan mengikuti cara yang dicontohkan oleh Rasulullah.
Hendaklah sujud sahwi dilakukan sebelum salam. Kalau rakaat salat sudah pas atau berlebih, hendaknya sujud sahwi dilakukan sesudah salam. Tujuannya untuk menghinakan setan.
Berikut perbedaannya:
1. Sujud sahwi sebelum salam, dilakukan untuk kejadian:
Meninggalkan tasyahud awal. Semakna dengan itu adalah semua kasus meninggalkan wajib sholat karena lupa.
Ragu jumlah rakaat sholat dan tidak bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan.
2. Sujud sahwi setelah salam, dilakukan untuk kejadian:
Penambahan jumlah rakaat sholat.
Penambahan gerakan dalam sholat.
Ragu dan bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan.
Para ulama sepakat, untuk melakukan sujud sahwi di posisi yang benar, di antara sebelum dan sesudah dalam, sifatnya anjuran. Hal ini berarti jika terjadi salah posisi saat sujud sahwi, salat tetap sah. Demikian dengan keterangan oleh al-Khithabi.
Bacaan doa Sujud Sahwi
“Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw".
Artinya: "Maha Suci Allah yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa."
Jakarta: Saat sedang melakukan salat, ada kalanya seorang muslim melupakan salah satu bagian dari rukun salat yang lengkap. Misalnya lupa jumlah rakaat yang sedang dikerjakan, baik itu kurang atau justru malah lebih.
Hal tersebut wajar terjadi karena manusia tidak sempurna dan kilaf. Yang terpenting, menyadari atas kekilafan tersebut. Dalah salah satu hadist dari Bukhari & Muslim, Rasulullah bahkan diriwayatkan pernah salah saat salat.
Nabi Muhammad SAW pada suatu ketika lupa rakaat pada saat salat. Setelah salat selesai, Rasulullah mendapat pertanyaan dari sahabat, "apakah ada perubahan jumlah rakaat sholat?".
Nabi Muhammad SAW menjawab, "Aku hanyalah manusia biasa. Aku bisa lupa sebagaimana kalian lupa. Jika aku lupa, ingatkanlah. Jika kalian ragu tentang jumlah rakaat salat kalian, pilih yang paling meyakinkan, dan selesaikan sholatnya. Kemudian lakukan sujud sahwi".
Apa sujud sahwi?
Sujud sahwi adalah dua sujud yang dilakukan orang yang salat untuk menggantikan kesalahan yang terjadi dalam salatnya karena lupa. Hukum yang mendasari pelaksanaan sujud sahwi adalah hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:
“Setelah beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam”. (HR. Bukhari no 1224 dan Muslim no 570)
Alasan dilakukan Sujud Sahwi
1. Rakaat salat berlebih
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, seringkali manusia ragu dengan jumlah salat yang sudah dikerjakan. Begitu pula ketika ia sadar bahwa ia sudah kelebihan rakaat sholat.
2. Salam sebelum sempurna rakaat sholat
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW pernah melakukan salat zuhur atau ashar. Kemudian, beliau salam setelah selesai rakaat kedua, lalu beliau bergegas keluar melalui salah satu pintu masjid.
Karena heran, para sahabat bertanya, "Nabi telah memendekkan salat?". Tak lama, Nabi Muhammad SAW datang, lalu bersandar di satu diantara tiang seolah-olah sedang dilanda marah. Lalu, salah seorang dari mereka (Dzul-Yadain) menghampiri beliau dan bertanya/
"Wahai Rasulullah, apakah engkau telah lupa atau salat ini sengaja engkau qashar. Jawab baginda: Tidak, saya tidak lupa, dan saya tidak memendekkannya. Lelaki itu berkata lagi, "Benar wahai Rasulullah, sebenarnya engkau telah lupa."
Rasulullah bertanya kepada yang lainnya: "Benarkah yang diucapkannya?" Mereka menjawab, "Benar ya Rasulallah". Rasulullah pun bangun dan menyempurnakan yang tertinggal dari salatnya. Setelah memberi salam, beliau sujud sebanyak dua kali, kemudian melakukan salam sekali lagi. (HR Bukhari dan Muslim)
3. Lupa membaca tasyahud pertama/awal
Kondisi ini seringkali terjadi, kecuali pada salat Subuh. Sobat Medcom mungkin pernah mengalaminya. Biasanya, terlupa membaca tasyahud pertama diiringi kelupaan jumlah rakaat salat yang telah dikerjakan.
Tata cara sujud sahwi
Berikut adalah tata cara sujud sahwi yang disarikan dari sejumlah sumber:
1. Sujud sahwi sama seperti sujud dalam salat pada umumnya.
2. Sujud sahwi dilakukan dua kali, dipisah dengan duduk sejenak.
3. Disyariatkan untuk membaca takbir setiap kali turun sujud atau bangkit dari sujud.
Sujud sahwi juga bisa dilakukan sebelum maupun sesudah salam, tergantung dari kasus lupa yang terjadi dalam salat yang Sobat Medcom lakukan. Namun, lebih baik jika sujud sahwi ini dilakukan dengan mengikuti cara yang dicontohkan oleh Rasulullah.
Hendaklah sujud sahwi dilakukan sebelum salam. Kalau rakaat salat sudah pas atau berlebih, hendaknya sujud sahwi dilakukan sesudah salam. Tujuannya untuk menghinakan setan.
Berikut perbedaannya:
1. Sujud sahwi sebelum salam, dilakukan untuk kejadian:
- Meninggalkan tasyahud awal. Semakna dengan itu adalah semua kasus meninggalkan wajib sholat karena lupa.
- Ragu jumlah rakaat sholat dan tidak bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan.
2. Sujud sahwi setelah salam, dilakukan untuk kejadian:
Penambahan jumlah rakaat sholat.
Penambahan gerakan dalam sholat.
Ragu dan bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan.
Para ulama sepakat, untuk melakukan sujud sahwi di posisi yang benar, di antara sebelum dan sesudah dalam, sifatnya anjuran. Hal ini berarti jika terjadi salah posisi saat sujud sahwi, salat tetap sah. Demikian dengan keterangan oleh al-Khithabi.
Bacaan doa Sujud Sahwi
“Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw".
Artinya: "Maha Suci Allah yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)