Jakarta: Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) optimistis seluruh umat Katolik dan masyarakat pada umumnya bisa beradapatasi pada kondisi kenormalan baru (new normal). Penyampaian edukasi secara berkala menjadi kunci penting agar masyarakat bisa menerapkan adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi covid-19.
Sekretaris KAJ Romo Vincentius Adi Prasojo menjelaskan, pihaknya rutin melakukan edukasi terkait penerapan protokol kesehatan di lingkungan gereja. Edukasi dilakukan berulang-ulang agar pesan yang disampaikan bisa dipahami oleh para umat.
"Harus diulang-ulang dengan kesadaran dan penuh cinta kasih untuk meningkatkan kesadaran umat agar semakin menghargai sesama, keselamatan orang lain, dan kesehatan orang lain dengan menjaga kesehatan diri dan keluarga," ujar Adi.
Adi menegaskan, semua tindakan itu merupakan salah satu dari wujud iman. Selain itu, masih banyak tindakan lain yang masih bisa dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan menghadirkan upaya konkret untuk kebaikan bersama.
Wabah covid-19 ini, kata Adi, menjadi tantangan bagi seluruh pemeluk agama. Semua mengalami hal yang sama. Namun, Tuhan tetap mendampingi kita agar kuat menghadapi tantangan besar ini.
"Dalam bantuan roh kudus, oke kita menjalaninya tetap dengan suka cita dan penuh pengharapan. Ternyata, Tuhan menyertai kita hingga sekarang, dan tetap terbuka pada bimbingannya," ucapnya.
Pada masa pandemi ini, pemerintah melalui #satgascovid19 terus mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun.
Jakarta: Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) optimistis seluruh umat Katolik dan masyarakat pada umumnya bisa beradapatasi pada kondisi kenormalan baru (
new normal). Penyampaian edukasi secara berkala menjadi kunci penting agar masyarakat bisa menerapkan adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi covid-19.
Sekretaris KAJ Romo Vincentius Adi Prasojo menjelaskan, pihaknya rutin melakukan edukasi terkait penerapan protokol kesehatan di lingkungan gereja. Edukasi dilakukan berulang-ulang agar pesan yang disampaikan bisa dipahami oleh para umat.
"Harus diulang-ulang dengan kesadaran dan penuh cinta kasih untuk meningkatkan kesadaran umat agar semakin menghargai sesama, keselamatan orang lain, dan kesehatan orang lain dengan menjaga kesehatan diri dan keluarga," ujar Adi.
Adi menegaskan, semua tindakan itu merupakan salah satu dari wujud iman. Selain itu, masih banyak tindakan lain yang masih bisa dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan menghadirkan upaya konkret untuk kebaikan bersama.
Wabah covid-19 ini, kata Adi, menjadi tantangan bagi seluruh pemeluk agama. Semua mengalami hal yang sama. Namun, Tuhan tetap mendampingi kita agar kuat menghadapi tantangan besar ini.
"Dalam bantuan roh kudus, oke kita menjalaninya tetap dengan suka cita dan penuh pengharapan. Ternyata, Tuhan menyertai kita hingga sekarang, dan tetap terbuka pada bimbingannya," ucapnya.
Pada masa pandemi ini, pemerintah melalui #satgascovid19 terus mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)