Jakarta: Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, membantah tak menerima pasien covid-19 tanpa gejala. Pihak RSD tengah mengatur ketersediaan ruang isolasi.
"Bukan betul-betul tidak menerima, tetapi ini hanya bergiliran," kata Koordinator RSD Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Mayjen TNI Tugas Ratmono, melalui akun YouTube BNPB Indonesia, Rabu, 23 Desember 2020.
Dia mengungkapkan pasien tanpa gejala menempati Tower 5 Wisma Atlet di Kemayoran dan Tower 8 Wisma Atlet di Pademangan. Dua tower ini digunakan bergantian agar saling mengisi ketersediaan ruang bagi pasien.
Pasien dialihkan ke Tower 8 Wisma Atlet Pademangan bila Tower 5 Wisma Atlet Kemayoran terlampau penuh. Begitu juga sebaliknya. Upaya ini untuk memastikan pasien yang berjuang melawan covid-19 mendapatkan pelayanan kesehatan maksimal.
(Baca: RS Penuh, Pemda Boleh Buka Lokasi Baru untuk Isolasi Pasien Covid-19)
"Saat ini Tower 5 huniannya 69,87 persen. Jadi masih ada 400 tempat tidur lebih yang bisa menampung dan kita pantau dengan Tower 8," beber Tugas.
Dia menyebut pertimbangan tower digunakan bergantian juga memperhatikan tenaga kesehatan yang bertugas. Beban kerja tenaga kesehatan dikhawatirkan terlampau banyak.
"Dengan meningkatnya katakanlah sampai di atas 80 persen pasti akan memberikan suatu tingkat volume pekerjaan yang tinggi kelelahan dan stres yang lebih tinggi, ini yang kita harus jaga betul," tegas dia.
Sebelumnya, Komandan Lapangan RSD Wisma Atlet Letkol Laut Muhammad Arifin mengatakan RSD Wisma Atlet Kemayoran tidak lagi menerima pasien positif covid-19 yang berstatus OTG. Keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Tower 4, 6, dan 7 terus meningkat dan sudah mencapai 75 persen.
Jakarta: Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, membantah tak menerima pasien
covid-19 tanpa gejala. Pihak RSD tengah mengatur ketersediaan ruang isolasi.
"Bukan betul-betul tidak menerima, tetapi ini hanya bergiliran," kata Koordinator RSD Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Mayjen TNI Tugas Ratmono, melalui akun YouTube BNPB Indonesia, Rabu, 23 Desember 2020.
Dia mengungkapkan pasien tanpa gejala menempati Tower 5 Wisma Atlet di Kemayoran dan Tower 8 Wisma Atlet di Pademangan. Dua tower ini digunakan bergantian agar saling mengisi ketersediaan ruang bagi pasien.
Pasien dialihkan ke Tower 8 Wisma Atlet Pademangan bila Tower 5 Wisma Atlet Kemayoran terlampau penuh. Begitu juga sebaliknya. Upaya ini untuk memastikan pasien yang berjuang melawan covid-19 mendapatkan pelayanan kesehatan maksimal.
(Baca:
RS Penuh, Pemda Boleh Buka Lokasi Baru untuk Isolasi Pasien Covid-19)
"Saat ini Tower 5 huniannya 69,87 persen. Jadi masih ada 400 tempat tidur lebih yang bisa menampung dan kita pantau dengan Tower 8," beber Tugas.
Dia menyebut pertimbangan tower digunakan bergantian juga memperhatikan tenaga kesehatan yang bertugas. Beban kerja tenaga kesehatan dikhawatirkan terlampau banyak.
"Dengan meningkatnya katakanlah sampai di atas 80 persen pasti akan memberikan suatu tingkat volume pekerjaan yang tinggi kelelahan dan stres yang lebih tinggi, ini yang kita harus jaga betul," tegas dia.
Sebelumnya, Komandan Lapangan RSD Wisma Atlet Letkol Laut Muhammad Arifin mengatakan RSD Wisma Atlet Kemayoran tidak lagi menerima pasien positif covid-19 yang berstatus OTG. Keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Tower 4, 6, dan 7 terus meningkat dan sudah mencapai 75 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)