Jakarta: CEO Media Group M Mirdal Akib menilai industri penyiaran sejatinya telah bersiap migrasi dari siaran televisi analog ke digital. Bahkan, rencana itu sudah dimatangkan oleh Media Group sejak 2015.
"Soal kesiapan kami sudah siap dari 2015 sampai hari ini," kata Mirdal dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Indonesia Tertinggal, Segera Migrasi TV Digital', Minggu, 12 Juli 2020.
Semangat digitalisasi telah digaungkan melalui Konferensi International Telecommunication Union (ITU). Konferensi itu memperkuat proses migrasi siaran mesti matang di negara-negara Asia pada 2018.
"Mengacu pada kesepakatan ITU, bahwa disepakati seluruh negara Asia pada 2018 sudah melakukan auto switch off (ASO). Dibuatlah blue print 2012 sampai 2018 dan seluruh RI tercover digital," ujar Mirdal.
Mirdal menambahkan, pilihan digital bukan berarti memangkas keuangan industri media. Melainkan bisa menghadirkan siaran yang jernih atau justru hilang. Berbagai komponen untuk mendukung siaran digital pun dipersiapkan.
Media Group berbenah untuk mencapai aspek-aspek mendukung migrasi siaran itu. Sejak 2015, berbagai aspek dalam sistem analog tidak dibuat lagi.
Proses peremajaan dilaksanakan secara bertahap. Mulai dari komponen siaran, peralatan liputan, editing, hingga studio dirancang untuk mendukung digitalisasi penyiaran.
"Kami dari 2015 sudah siap dan itu (siaran) on terus sampai sekarang," ucap Mirdal.
Baca: Media Group News Perkuat Konvergensi
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tengah mempercepat digitalisasi televisi nasional. Menkominfo Johnny G Plate menilai langkah itu akan memengaruhi perekonomian dan perkembangan digitalisasi penyiaran global.
Sistem digitalisasi Indonesia jauh tertinggal dari negara tetangga. Sejak World Radio Conference (WRC) 2007, seluruh negara di dunia telah menyepakati untuk menuntaskan analog switch off (ASO) pada 2015.
Program digitalisasi televisi nasional ini perlu dipercepat guna menghasilkan kualitas penyiaran yang lebih efisien dan optimal untuk kepentingan masyarakat. Digitalisasi juga akan meningkatkan efisiensi kinerja industri penyiaran Tanah Air.
Jakarta: CEO Media Group M Mirdal Akib menilai industri penyiaran sejatinya telah bersiap migrasi dari siaran televisi analog ke digital. Bahkan, rencana itu sudah dimatangkan oleh Media Group sejak 2015.
"Soal kesiapan kami sudah siap dari 2015 sampai hari ini," kata Mirdal dalam program
Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Indonesia Tertinggal, Segera Migrasi TV Digital', Minggu, 12 Juli 2020.
Semangat digitalisasi telah digaungkan melalui Konferensi
International Telecommunication Union (ITU). Konferensi itu memperkuat proses migrasi siaran mesti matang di negara-negara Asia pada 2018.
"Mengacu pada kesepakatan ITU, bahwa disepakati seluruh negara Asia pada 2018 sudah melakukan
auto switch off (ASO). Dibuatlah
blue print 2012 sampai 2018 dan seluruh RI tercover digital," ujar Mirdal.
Mirdal menambahkan, pilihan digital bukan berarti memangkas keuangan industri media. Melainkan bisa menghadirkan siaran yang jernih atau justru hilang. Berbagai komponen untuk mendukung siaran digital pun dipersiapkan.
Media Group berbenah untuk mencapai aspek-aspek mendukung migrasi siaran itu. Sejak 2015, berbagai aspek dalam sistem analog tidak dibuat lagi.
Proses peremajaan dilaksanakan secara bertahap. Mulai dari komponen siaran, peralatan liputan, editing, hingga studio dirancang untuk mendukung digitalisasi penyiaran.
"Kami dari 2015 sudah siap dan itu (siaran)
on terus sampai sekarang," ucap Mirdal.
Baca: Media Group News Perkuat Konvergensi
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tengah mempercepat digitalisasi televisi nasional. Menkominfo Johnny G Plate menilai langkah itu akan memengaruhi perekonomian dan perkembangan digitalisasi penyiaran global.
Sistem digitalisasi Indonesia jauh tertinggal dari negara tetangga. Sejak
World Radio Conference (WRC) 2007, seluruh negara di dunia telah menyepakati untuk menuntaskan
analog switch off (ASO) pada 2015.
Program digitalisasi televisi nasional ini perlu dipercepat guna menghasilkan kualitas penyiaran yang lebih efisien dan optimal untuk kepentingan masyarakat. Digitalisasi juga akan meningkatkan efisiensi kinerja industri penyiaran Tanah Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)