medcom.id, Jakarta: Jenazah Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih, warga Indonesia yang dibunuh di Hong Kong, tiba di Tanah Air, Selasa (11/11/2014). Tapi, tak satu pun keluarga korban terlihat menyambut kedatangan jenazah.
Kepulangan jasad Sumarti dan Seneng terasa senyap. Tak ada isak tangis. Peti jenazah Sumarti dan Seneng sampai di Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta, menggunakan pesawat Cathay Pacific CX 0777, sekitar jam 14.20.
Mula-mula peti jenazah Sumarti yang diturunkan dari lambung pesawat. Peti cepat dimasukkan ke dalam mobil ambulan dan langsung dibawa ke rumah duka di Cilacap, Jawa Tengah.
Sepuluh menit berselang giliran peti janazah Seneng dimasukkan ke dalam mobil ambulan. Tak seperti almarhumah Sumarti, jasad Seneng tidak langsung dibawa ke rumah duka. Tapi, diinapkan semalam di bandara sebelum diterbangkan ke Muna, Sulawesi Tenggara.
"Jenazah (Seneng) kita inapkan semalam di Warehouse Garuda. Besok, pukul 06.10, baru diterbangkan ke Kendari," kata Kepala Subdit Pengawasan Kekonsuleran Kemenlu Krisna Jaelani.
Krisna mengakui, tak ada keluarga korban di Bandara Soetta. Pihak keluarga memilih menunggu di rumah duka masing-masing.
Krisna mengatakan, semua biaya pemulangan jenazah Sumarti dan Seneng dari Hong Kong sampai rumah duka ditanggung Kementerian Luar Negeri. Dia juga memastikan, semua dokumen pemulangan jenazah tak ada masalah.
Seneng dan Sumarti dibunuh Rurik Jutting, bekas bankir asal Inggris yang kemudian mengelana ke Negeri Singa, pada 1 November 2014. Mayat Sumarti ditemukan tersimpan di dalam koper di apartemen Jutting. Sementara Seneng tewas dengan luka para di bagian leher.
medcom.id, Jakarta: Jenazah Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih, warga Indonesia yang dibunuh di Hong Kong, tiba di Tanah Air, Selasa (11/11/2014). Tapi, tak satu pun keluarga korban terlihat menyambut kedatangan jenazah.
Kepulangan jasad Sumarti dan Seneng terasa senyap. Tak ada isak tangis. Peti jenazah Sumarti dan Seneng sampai di Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta, menggunakan pesawat Cathay Pacific CX 0777, sekitar jam 14.20.
Mula-mula peti jenazah Sumarti yang diturunkan dari lambung pesawat. Peti cepat dimasukkan ke dalam mobil ambulan dan langsung dibawa ke rumah duka di Cilacap, Jawa Tengah.
Sepuluh menit berselang giliran peti janazah Seneng dimasukkan ke dalam mobil ambulan. Tak seperti almarhumah Sumarti, jasad Seneng tidak langsung dibawa ke rumah duka. Tapi, diinapkan semalam di bandara sebelum diterbangkan ke Muna, Sulawesi Tenggara.
"Jenazah (Seneng) kita inapkan semalam di Warehouse Garuda. Besok, pukul 06.10, baru diterbangkan ke Kendari," kata Kepala Subdit Pengawasan Kekonsuleran Kemenlu Krisna Jaelani.
Krisna mengakui, tak ada keluarga korban di Bandara Soetta. Pihak keluarga memilih menunggu di rumah duka masing-masing.
Krisna mengatakan, semua biaya pemulangan jenazah Sumarti dan Seneng dari Hong Kong sampai rumah duka ditanggung Kementerian Luar Negeri. Dia juga memastikan, semua dokumen pemulangan jenazah tak ada masalah.
Seneng dan Sumarti dibunuh Rurik Jutting, bekas bankir asal Inggris yang kemudian mengelana ke Negeri Singa, pada 1 November 2014. Mayat Sumarti ditemukan tersimpan di dalam koper di apartemen Jutting. Sementara Seneng tewas dengan luka para di bagian leher.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)