Quraish Shihab (Kiri) bersama penulis Latief Siregar (dua Kiri) dan penulis Mauluddin Anwar saat peluncuran buku di Matraman, Jakarta, Rabu 8 Juli 2015. Foto: MI/Ramdani
Quraish Shihab (Kiri) bersama penulis Latief Siregar (dua Kiri) dan penulis Mauluddin Anwar saat peluncuran buku di Matraman, Jakarta, Rabu 8 Juli 2015. Foto: MI/Ramdani

Cahaya, Cinta, dan Canda Quraish

Janji Jokowi ke Quraish Shihab Terungkap

Tri Kurniawan • 13 Juli 2015 09:44
medcom.id, Jakarta: Perkenalan Quraish Shihab dengan Joko Widodo tidak ujug-ujug terjadi di ujung pemilihan presiden. Ia sudah tahu rekam jejak Jokowi saat memimpin Solo.
 
Saat akan menjadi gubernur Jakarta, mereka bertautan lagi. Ada tim promosi yang menginginkan Quraish mendukung Jokowi, untuk melawan isu agama.
 
Tanpa sengaja mereka bertemu di Tanah Suci. Quraish pun berbincang hangat dengan Jokowi seputar pencalonan gubernur. Quraish janji mendukung Jokowi dengan syarat.

"Yang pertama, Bapak bekerja sungguh-sungguh sebagaimana kesungguhan Bapak di Solo. Yang kedua, tidak ada korupsi," terang Quraish.
 
Jokowi menukas dengan cepat, "Saya berjanji." Quraish mengulang. "Pak, kita dekat Kakbah. Bapak janji?" tanya Quraish. "Saya janji," Jokowi menegaskan lagi.
 

Janji Jokowi ke Quraish Shihab Terungkap
Presiden Joko Widodo saat buka puasa bersama di Gedung KPK, Jakarta, Kamis 9 Juli 2015. Antara Foto/Hafidz Mubarak
 
Lama tak bersua, mereka berserobok lagi pada sebuah acara di Masjid Sunda Kelapa. Jokowi sudah menjadi Gubernur. Saat bersamaan, ada juga Jusuf Kalla.
 
Saat Jokowi keluar, Quraish menyusuri langkahnya. "Pak, masih ingat janjinya?" tanya Quraish. "Saya ingat, Pak," ujar Jokowi.
 
Wartawan yang kala itu mengekori Jokowi ke mana pun, penasaran . Mereka mengejar Quraish soal janji Jokowi. Quraish menutup mulut rapat-rapat. "Itu antara saya dengan Pak Jokowi," terangnya.
 
Saat Jokowi berniat beralih dari Balai Kota ke Istana, tak ada janji lagi. Tapi bagi Quraish, itu adalah janji pemimpin. Tanpa melihat posisi yang ia duduki.
 
Tak dinyana, Jokowi yang awalnya bukan siapa-siapa, bisa memenangi pertarungan. Quraish tak pernah merasa berjasa, tak juga menyesali jika dukungan itu keliru.
 

Cerita tersebut dikutip dari buku Cahaya, Cinta, dan Canda Quraish Shihab karya Mauluddin Anwar, Latief Siregar, dan Hadi Mustofa yang diterbitkan Lentera Hati.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan