Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Larangan Vape Berasa Dinilai Dapat Meningkatkan Perokok Konvensional

Achmad Zulfikar Fazli • 04 Juli 2024 15:38
Jakarta: Larangan produk vape atau rokok elektrik berasa dinilai dapat meningkatkan jumlah perokok konvensional. Bahkan, pelarangan itu bisa memicu peningkatan pasar gelap vape berasa.
 
Studi terbaru yang dipublikasi lembaga peneliti Tholos Foundation mengungkapkan hasil berbagai jajak pendapat tentang sikap para pengguna vape jika larangan produk vape berperasa diterapkan. Mereka memiliki kesamaan sikap terkait hal ini, yaitu larangan perasa pada produk vape mengakibatkan pergeseran langsung untuk kembali menggunakan rokok konvensional, serta meningkatnya penjualan vape berasa di pasar gelap.
 
Riset dari Tholos Foundation didukung penelitian terbaru University of Bristol. Penelitiannya menunjukkan larangan rasa pada produk vape menyebabkan para pengguna vape beralih kembali ke rokok konvensional dan meningkatkan penjualan pasar gelap.

Dosen di School of Psychological Science Bristol, Dr Jasmine Khouja, mengatakan peningkatan pasar gelap menambah risiko kesehatan karena standar kualitas yang tidak terjamin, serta meningkatkan penggunaan oleh remaja lantaran tidak ada pemeriksaan terhadap usia pembeli.
 
“Meskipun pembatasan rasa mungkin mengurangi penggunaan vape di kalangan remaja, tanggapan wawancara kami menunjukkan pembatasan tersebut juga dapat membuat orang dewasa enggan menggunakan rokok elektrik untuk membantu mereka berhenti merokok, sehingga berpotensi membuat pengguna vape kembali merokok dan menyebabkan lebih banyak orang yang saat ini merokok untuk terus merokok,” kata Jasmine Khouja dalam keterangan tertulis, Kamis, 4 Juli 2024.
 
Baca Juga: Risiko Penggunaan Vape pada Remaja, Berpotensi Memengaruhi Perkembangan Otak

Tholos Foundation juga menganalisis sekaligus menawarkan solusi yang dapat dilakukan pemerintah terkait pembatasan akses produk tembakau pada anak di bawah umur. Pertama, pemerintah perlu meningkatkan penegakan hukum untuk membatasi akses anak di bawah umur melalui verifikasi usia online dan fisik, lisensi pengecer dan distributor, serta pemeriksaan kepatuhan berkala dan peningkatan hukuman bagi pelanggaran.
 
Kedua, pemerintah harus mempertimbangkan dalam hal pembatasan deskripsi rasa maupun gaya komunikasi produk agar tidak menarik perhatian mereka yang masih di bawah umur. Kemudian, membatasi penjualan beberapa rasa di toko khusus dewasa.
 
Lalu, menerapkan inovasi teknologi pada produk untuk membatasi akses anak di bawah umur. Terakhir, Edukasi komprehensif mengenai risiko vape kepada anak di bawah umur juga sangat penting untuk dilakukan agar upaya penanganan dapat berhasil.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan