Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) bertema 'KLHK di Baseline Baru: Terlihat dan Terasa di Masyarakat' di Auditorium Dr. Soedjarwo Gedung Manggala Wanabakti KLHK.
Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) bertema 'KLHK di Baseline Baru: Terlihat dan Terasa di Masyarakat' di Auditorium Dr. Soedjarwo Gedung Manggala Wanabakti KLHK.

Menteri LHK Ingin Birokratnya Memberikan Manfaat Bagi Masyarakat

Medcom • 09 Mei 2023 19:40
Jakarta: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya ingin semua birokrat yang ada dalam lingkungan LHK dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
 
Hal itu diungkapkan Siti dalam Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) bertema 'KLHK di Baseline Baru: Terlihat dan Terasa di Masyarakat' di Auditorium Dr. Soedjarwo Gedung Manggala Wanabakti KLHK.
 
"Semua jajaran harus memiliki pemahaman yang baik mengenai bagaimana KLHK dirasakan keberadaannya oleh masyarakat. Hal ini sesuai dengan salah satu aspek good governance, yaitu akuntabilitas," kata Siti.

Menteri KLHK mengucapkan terima kasih kepada Founder ESQ Ary Ginanjar Agustian yang sudah memberikan pencerahan meskipun dengan waktu yang singkat.
 
Founder ESQ Ary Ginanjar Agustian memberikan motivasi terkait baseline baru di KLHK.
 
Ary menyampaikan bahwa KLHK atau rimbawan harus mengombinasikan tiga motivasi yang sekaligus menjawab pesta demokrasi 2024 mendatang.
 
Menurutnya ada tujuh nilai atau fokus; tentang visi misi, kepuasan masyarakat di atas 80%, implementasikan BerAKHLAK lebih luas lagi, memiliki banyak strategi dan etika.
 
"Selain itu integritas, Hal-hal tersebut harus dijawab dalam waktu singkat ini. Jadi mulai dari mana dulu? Niat," sambungnya.
 
Menurutnya ada tiga niat dalam lingkup KLHK yakni Strong Why, Big Why, Grand Why. 
 
"Strong why itu kita niatnya untuk mencari penghasilan, uang pensiun, dapat tunjangan kinerja. Big why itu contohnya baseline baru KLHK, ingin dicintai, dihormati, sekaligus menjawab pesta demokrasi 2024," jelas Ary.
 
Sedangkan Grand why KLHK ada dua yaitu secara emosional adalah FOLU Net Sink 2030 (rendah karbon) dan ibadah kepada Allah/Tuhan Yang Maha Esa.
 
"Bu Menteri niatnya bukan lagi strong atau big why. Namun sudah grand why. Kita harus mengikuti jejak bu Menteri yang berpusat orbit ke Grand Why. Setelah itu, baru kita bisa menjawab 7 poin tadi," tuturnya.
 
Ia menghimbau kepada para rimbawan untuk mengombinasikan 3 niat atau motivasi tersebut. 
 
"Strong why tentu saja perlu karena untuk dapat anggaran dana. Big why juga perlu karena kalau jadi Sekjen atau Irjen punya kedudukan untuk memerintah bawahan. Tetapi semua itu harus didasari dengan Grand why. Jadikan Grand why sebagai pusat orbitnya," jelasnya.
 
"Maka niatkan dari sekarang, karena apa yang dilakukan hari ini akan menentukan masa depan. Buat keputusan. Jangan jadi gurun pasir di 2045. Kasihan anak cucu kita. Jadi zero carbon itu ada 2 macam yaitu zero carbon lingkungan dan zero carbon perasaan (bebas dari flexing dan hedonisme)," tegas Ary.
 
Kegiatan Rakorwas diikuti dengan penyerahan piala dan piagam penghargaan kepada KLHK sebagai juara 1 nasional nilai Harmonis dari sekian banyak kementerian yang sudah diukur budaya kerjanya oleh ESQ/Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting International.
 
Penyerahan dilakukan langsung Ary Ginanjar dan diterima oleh Menteri LHK bersama jajaran.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan