Jakarta: Rais Bawono Hadi merupakan pria asal Probolinggo yang berjuang merawat anak-anak yang terbuang. Selain merawat, Rais juga mendidik anak-anaknya hingga jenjang perguruan tinggi.
Aksi mulianya tentu patut diapresiasi. Julukan pahlawan tanpa tanda jasa pun patut disematkan kepada Rais Bawono Hadi.
Perjuangannya membesarkan dan mendidik anak-anak yang terbuang itu tentunya tidak mudah dan penuh dengan lika-liku karena ia harus berjuang dengan biaya sendiri hingga akhirnya mampu mendirikan panti asuhan hasil keringatnya sendiri. Panti asuhan itu bernama Manarul Mabrur yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah.
Dana yang ia gunakan untuk mendirikan panti asuhan tersebut berasal dari dana pribadi. Berkat ketulusan hatinya membesarkan dan mendidik anak-anak yang terbuang, para donator pun berdatangan memberikan berbagai macam sumbangan meskipun Rais tidak pernah membuat proposal.
Awal mula didirikannya panti asuhan ini dikarenakan niat awal Rais yang ingin menampung anak jalanan, lalu hatinya tersentuh ketika ia melihat banyak sekali bayi-bayi yang dibuang akibat pergaulan bebas.
Dan dari situlah, Rais akhirnya merawat, membesarkan dan mendidik mereka dengan dengan penuh kasing sayang, supaya anak yang terlahir dari hubungan gelap juga mempunyai masa depan yang baik.
Saat ini, Panti Asuhan Manarul Mabrur telah memiliki anak asuhan sebanyak 83 orang, mulai dari bayi hingga yang sudah kuliah dan bekerja. Rais menegaskan, sejak awal Panti Asuhan Manarul Mabrur ini berdiri secara mandiri dan tidak ada donatur ataupun bantuan pemerintah.
Untuk merawat anak-anak yang masih kecil bahkan bayi, Ia mengaku yang membantunya adalah anak-anak yang Ia didik dan sudah masuk usia remaja. Mereka ikut mengurus adik-adiknya yang masih bayi. Sebab, jika harus membayar orang untuk merawat, Rais tidak memiliki banyak biaya.
Rais juga bahkan mempersilahkan jika ada orang tua yang ingin mengambil kembali anaknya di panti asuhan tanpa dipungut biaya sepeserpun.
Di panti ini Rais selalu mengajari anak-anaknya untuk saling menghargai antar sesama dan kekeluargaan, karena baginya anak-anak yang Ia rawat lahir dari rahim yang berbeda namun memiliki nasib yang sama.
Rais merawat anak-anak terbuang ini karena Ia begitu mencintai negara Indonesia ini. Ia tidak tega saat melihat saudara-saudarnya menangis dan menderita. Karena kecintaannya pada negeri ini Rais tidak pernah merasa lelah dalam hal merawat anak-anak yang terbuang.
Berkat ketulusan hatinya untuk merawat, membesarkan, dan juga mendidik anak-anak yang terbuang dengan penuh kasih sayang, Rais Bawono Hadi menjadi salah satu nominator sosok inspiratif dalam program Kick Andy Heroes 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta: Rais Bawono Hadi merupakan pria asal Probolinggo yang berjuang merawat anak-anak yang terbuang. Selain merawat, Rais juga mendidik anak-anaknya hingga jenjang perguruan tinggi.
Aksi mulianya tentu patut diapresiasi. Julukan pahlawan tanpa tanda jasa pun patut disematkan kepada Rais Bawono Hadi.
Perjuangannya membesarkan dan mendidik
anak-anak yang terbuang itu tentunya tidak mudah dan penuh dengan lika-liku karena ia harus berjuang dengan biaya sendiri hingga akhirnya mampu mendirikan panti asuhan hasil keringatnya sendiri. Panti asuhan itu bernama Manarul Mabrur yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah.
Dana yang ia gunakan untuk mendirikan
panti asuhan tersebut berasal dari dana pribadi. Berkat ketulusan hatinya membesarkan dan mendidik anak-anak yang terbuang, para donator pun berdatangan memberikan berbagai macam sumbangan meskipun Rais tidak pernah membuat proposal.
Awal mula didirikannya panti asuhan ini dikarenakan niat awal Rais yang ingin menampung anak jalanan, lalu hatinya tersentuh ketika ia melihat banyak sekali bayi-bayi yang dibuang akibat pergaulan bebas.
Dan dari situlah, Rais akhirnya merawat, membesarkan dan mendidik mereka dengan dengan penuh kasing sayang, supaya anak yang terlahir dari hubungan gelap juga mempunyai masa depan yang baik.
Saat ini, Panti Asuhan Manarul Mabrur telah memiliki anak asuhan sebanyak 83 orang, mulai dari bayi hingga yang sudah kuliah dan bekerja. Rais menegaskan, sejak awal Panti Asuhan Manarul Mabrur ini berdiri secara mandiri dan tidak ada donatur ataupun bantuan pemerintah.
Untuk merawat anak-anak yang masih kecil bahkan bayi, Ia mengaku yang membantunya adalah anak-anak yang Ia didik dan sudah masuk usia remaja. Mereka ikut mengurus adik-adiknya yang masih bayi. Sebab, jika harus membayar orang untuk merawat, Rais tidak memiliki banyak biaya.
Rais juga bahkan mempersilahkan jika ada orang tua yang ingin mengambil kembali anaknya di panti asuhan tanpa dipungut biaya sepeserpun.
Di panti ini Rais selalu mengajari anak-anaknya untuk saling menghargai antar sesama dan kekeluargaan, karena baginya anak-anak yang Ia rawat lahir dari rahim yang berbeda namun memiliki nasib yang sama.
Rais merawat anak-anak terbuang ini karena Ia begitu mencintai negara Indonesia ini. Ia tidak tega saat melihat saudara-saudarnya menangis dan menderita. Karena kecintaannya pada negeri ini Rais tidak pernah merasa lelah dalam hal merawat anak-anak yang terbuang.
Berkat ketulusan hatinya untuk merawat, membesarkan, dan juga mendidik anak-anak yang terbuang dengan penuh kasih sayang, Rais Bawono Hadi menjadi salah satu nominator sosok inspiratif dalam program Kick Andy Heroes 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)