medcom.id, Yogyakarta: Tiga bulan lagi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) resmi berlaku. Banyak yang khawatir Indonesia belum siap berkompetisi dengan SDM dari negara lain dan membendung arus barang impor.
"Kalau ditanya siap atau tidak siap, saya nyatakan Indonesia siap dan harus siap menghadapi pemberlakuan MEA 2015," kata Menaker Hanif saat membuka seminar nasional di Universitas Negeri Yogyakarta, Sabtu (12/9/2015).
Kesiapan dalam menghadapi MEA harus dilakukan tak hanya tenaga kerja. Semua sektor terkait dan lintas instansi, pengusaha, masyarakat umum dan lembaga di seluruh Indonesia harus dilibatkan
Setidaknya tiga strategi yang disiapkan. Jurus pertama adalah percepatan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKNNI) di semua sektor.
Kemudian percepatan penerapan sertifikasi kompetensi kerja bagi pekerja Indonesia yang diakui secara nasional dan internasional. Caranya dengan mengotimalkan Balai Latihan Kerrja dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi menyiapkan dan mempercepat sertifikasi kompetensi kerja.
"Agar profesi di seluruh sektor kerja kita mendapatkan pengakuan dunia internasional," jelas Hanif.
Selanjutnya pengendalian Tenaga Kerja Asing (TKA) yang masuk ke Indonesia sekaligus mendorong pekerja Indonesia agar mampu bersaing dengan pekerja asing. Kemnaker telah punya Permenaker 16/2015 tentang Tata Cara Pengendalian dan Penggunaan TKA yang lebih ketat.
Seminar yang bertema Strategi Pendidikan Teknologi dan Vokasional merespon perkembangan industri dan ketenagakerjaan di Era MEA 2015 ini dihadiri juga oleh Dirjen Binalattas Kemnaker Khairul Anwar dan Rektor UNY Prof Rochmat Wahab.
medcom.id, Yogyakarta: Tiga bulan lagi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) resmi berlaku. Banyak yang khawatir Indonesia belum siap berkompetisi dengan SDM dari negara lain dan membendung arus barang impor.
"Kalau ditanya siap atau tidak siap, saya nyatakan Indonesia siap dan harus siap menghadapi pemberlakuan MEA 2015," kata Menaker Hanif saat membuka seminar nasional di Universitas Negeri Yogyakarta, Sabtu (12/9/2015).
Kesiapan dalam menghadapi MEA harus dilakukan tak hanya tenaga kerja. Semua sektor terkait dan lintas instansi, pengusaha, masyarakat umum dan lembaga di seluruh Indonesia harus dilibatkan
Setidaknya tiga strategi yang disiapkan. Jurus pertama adalah percepatan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKNNI) di semua sektor.
Kemudian percepatan penerapan sertifikasi kompetensi kerja bagi pekerja Indonesia yang diakui secara nasional dan internasional. Caranya dengan mengotimalkan Balai Latihan Kerrja dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi menyiapkan dan mempercepat sertifikasi kompetensi kerja.
"Agar profesi di seluruh sektor kerja kita mendapatkan pengakuan dunia internasional," jelas Hanif.
Selanjutnya pengendalian Tenaga Kerja Asing (TKA) yang masuk ke Indonesia sekaligus mendorong pekerja Indonesia agar mampu bersaing dengan pekerja asing. Kemnaker telah punya Permenaker 16/2015 tentang Tata Cara Pengendalian dan Penggunaan TKA yang lebih ketat.
Seminar yang bertema Strategi Pendidikan Teknologi dan Vokasional merespon perkembangan industri dan ketenagakerjaan di Era MEA 2015 ini dihadiri juga oleh Dirjen Binalattas Kemnaker Khairul Anwar dan Rektor UNY Prof Rochmat Wahab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)