Jakarta: Ketua Satuan Tugas (Kasatgas) Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Letjen Suharyanto menekankan pentingnya pencegahan PMK. Langkah itu bisa dilakukan dengan memperketat biosekuriti.
"Meskipun hewan-hewan sudah divaksin, jika pencegahannya masih belum maksimal maka penyebaran akan terus meningkat," kata Suharyanto dalam keterangan tertulis, Kamis, 4 Agustus 2022.
Suharyanto mengungkapkan empat langkah biosekuriti. Mulai dari rutin desinfeksi, pengaturan buka/tutup pasar hewan, dan penjagaan ketat di perbatasan.
"Kemudian, memasifkan komunikasi, informasi, serta edukasi," kata dia.
Suharyanto mengimbau peternak lebih bijak dalam mengelola hewan ternaknya. Caranya, dengan memisahkan hewan yang sembuh dari PMK dengan hewan yang belum terjangkit.
"Miliki target menjadi daerah bebas PMK tanpa vaksinasi untuk daerah yang belum tertular atau berada di sekitar daerah wabah," ujar dia.
Sementara itu, Suharyanto meminta daerah yang jumlah hewan terkena PMK-nya tinggal sedikit dipotong. Hal itu guna meminimalkan kerugian dan memaksimalkan manfaat agar dagingnya masih tetap bisa dikonsumsi.
Jakarta: Ketua Satuan Tugas (Kasatgas) Penanganan
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Letjen Suharyanto menekankan pentingnya
pencegahan PMK. Langkah itu bisa dilakukan dengan memperketat biosekuriti.
"Meskipun hewan-hewan sudah divaksin, jika pencegahannya masih belum maksimal maka penyebaran akan terus meningkat," kata Suharyanto dalam keterangan tertulis, Kamis, 4 Agustus 2022.
Suharyanto mengungkapkan empat langkah biosekuriti. Mulai dari rutin desinfeksi, pengaturan buka/tutup
pasar hewan, dan penjagaan ketat di perbatasan.
"Kemudian, memasifkan komunikasi, informasi, serta edukasi," kata dia.
Suharyanto mengimbau peternak lebih bijak dalam mengelola hewan ternaknya. Caranya, dengan memisahkan hewan yang sembuh dari PMK dengan hewan yang belum terjangkit.
"Miliki target menjadi daerah bebas PMK tanpa vaksinasi untuk daerah yang belum tertular atau berada di sekitar daerah wabah," ujar dia.
Sementara itu, Suharyanto meminta daerah yang jumlah hewan terkena PMK-nya tinggal sedikit dipotong. Hal itu guna meminimalkan kerugian dan memaksimalkan manfaat agar dagingnya masih tetap bisa dikonsumsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)