Jakarta: Koordinator Nasional Perhimpunan dan Pendidikan Guru (P2G) Satriwan Salim mengkritisi maraknya kekerasan di satuan pendidikan akhir-akhir ini. Satriwan menyebut kekerasan di satuan pendidikan telah memasuki skala darurat.
"Harus diakui Indonesia sedang mengalami darurat kekerasan di satuan pendidikan, baik satuan pendidikan umum maupun berbasis keagamaan," jelas Satriwan kepada Medcom.id, Selasa, 6 September 2022.
Dia mengatakan hampir tiap hari selalu ada kasus kekerasan di sekolah maupun satuan pendidikan berbasis agama. Artinya, belum ada perubahan signifikan untuk memperbaiki atau mencegah terjadinya potensi kekerasan.
"Dalam konteks pesantren ini kan berada di bawah Kementerian Agama, patut dipertanyakan bagaimana pengawasan dari jajaran Kemenag di wilayah? Bagaimana pendampingan dari jajaran Kemenag untuk pencegahan dan penanggulangan kekerasan di satuan pendidikan?" tutur dia.
Satriwan menduga pengawasan dan pendampingan oleh pemerintah terutama Kemenag masih lemah. Dia menduga kejadian kekerasan dianggap hal biasa.
"Jangan-jangan stakeholders pendidikan keagamaan menganggap kekerasan adalah suatu peristiwa normal belaka? Jangan sampai paradigma ini yang terbentuk," tegas dia.
Jakarta: Koordinator Nasional Perhimpunan dan Pendidikan Guru (P2G) Satriwan Salim mengkritisi maraknya
kekerasan di satuan pendidikan akhir-akhir ini. Satriwan menyebut kekerasan di satuan pendidikan telah memasuki skala darurat.
"Harus diakui Indonesia sedang mengalami darurat kekerasan di satuan
pendidikan, baik satuan pendidikan umum maupun berbasis keagamaan," jelas Satriwan kepada
Medcom.id, Selasa, 6 September 2022.
Dia mengatakan hampir tiap hari selalu ada kasus kekerasan di sekolah maupun
satuan pendidikan berbasis agama. Artinya, belum ada perubahan signifikan untuk memperbaiki atau mencegah terjadinya potensi kekerasan.
"Dalam konteks pesantren ini kan berada di bawah Kementerian Agama, patut dipertanyakan bagaimana pengawasan dari jajaran Kemenag di wilayah? Bagaimana pendampingan dari jajaran Kemenag untuk pencegahan dan penanggulangan kekerasan di satuan pendidikan?" tutur dia.
Satriwan menduga pengawasan dan pendampingan oleh pemerintah terutama Kemenag masih lemah. Dia menduga kejadian kekerasan dianggap hal biasa.
"Jangan-jangan stakeholders pendidikan keagamaan menganggap kekerasan adalah suatu peristiwa normal belaka? Jangan sampai paradigma ini yang terbentuk," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)