Jakarta: Berbagai ormas Islam berdemo menuntut Sukmawati Soekarnoputri dipenjara karena dianggap menghina Islam melalui puisinya. Puisi itu dianggap mengadu domba dan lebih parah dari kasus penodaan agama yang pernah mendera mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Kalau Ahok masih multi tafsir, kalau ini tak multitafsir, sangat jelas penghinaannya," kata Ketua umum persatuan alumni 212 Slamet Maarif ketika ditemui usai pertemuan dengan Bareskrim Polri, Jumat, 6 April 2018.
Slamet menyebut puisi itu bisa ditafsirkan sebagai upaya adu domba. Menurutnya, puisi itu mengancam kebinekaan karena ada kalimat yang sengaja mempertentangkan antara budaya dan syariat.
"Yang jelas ini ada penodaan agama, kami sebagai umat Islam merasa marah, harus kami bela, makanya aksi bela Islam, karena Islam yang dihina," tegasnya.
Di luar kantor Bareskrim Polri, sorak sorai jemaah menggema takbir. Salah seorang orator juga mengucap kalimat senada.
"Adu domba antara syariat dengan budaya ini musuh negara yang sebenarnya, takbir," kata salah seorang orator.
Baca: Polisi Pastikan Usut Kasus Sukmawati
Slamet menyebut bila kepolisian tidak memproses hukum Sukmawati secepatnya akan dilakukan aksi lanjutan.
"Kami akan kawal dan awasi terus kasus ini, hukum harus berjalan sangat ada kemungkinan kalau sampai tidak diproses kami akan melakukan aksi lagi," kata Slamet.
Sukmawati mendapat kecaman dari sejumlah pihak karena dianggap melecehkan umat Islam. Adik kandung Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri itu membacakan puisi dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di ajang Indonesia Fashion Week 2018, di Jakarta Convention Centre, Rabu, 28 Maret 2018.
Dalam isi puisi itu, Sukmawati menyinggung tentang azan, syariat Islam serta cadar. Dalam puisi berjudul Ibu Indonesia itu berbunyi:
"Aku tak tahu syariat Islam, Yang kutahu sari konde Ibu Indonesia sangatlah indah lebih cantik dari cadar dirimu"
Bait lainnya berbunyi:
"Aku tak tahu syariat Islam Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok lebih merdu dari alunan azanmu"
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/zNAw098k" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Berbagai ormas Islam berdemo menuntut Sukmawati Soekarnoputri dipenjara karena dianggap menghina Islam melalui puisinya. Puisi itu dianggap mengadu domba dan lebih parah dari kasus penodaan agama yang pernah mendera mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Kalau Ahok masih multi tafsir, kalau ini tak multitafsir, sangat jelas penghinaannya," kata Ketua umum persatuan alumni 212 Slamet Maarif ketika ditemui usai pertemuan dengan Bareskrim Polri, Jumat, 6 April 2018.
Slamet menyebut puisi itu bisa ditafsirkan sebagai upaya adu domba. Menurutnya, puisi itu mengancam kebinekaan karena ada kalimat yang sengaja mempertentangkan antara budaya dan syariat.
"Yang jelas ini ada penodaan agama, kami sebagai umat Islam merasa marah, harus kami bela, makanya aksi bela Islam, karena Islam yang dihina," tegasnya.
Di luar kantor Bareskrim Polri, sorak sorai jemaah menggema takbir. Salah seorang orator juga mengucap kalimat senada.
"Adu domba antara syariat dengan budaya ini musuh negara yang sebenarnya, takbir," kata salah seorang orator.
Baca: Polisi Pastikan Usut Kasus Sukmawati
Slamet menyebut bila kepolisian tidak memproses hukum Sukmawati secepatnya akan dilakukan aksi lanjutan.
"Kami akan kawal dan awasi terus kasus ini, hukum harus berjalan sangat ada kemungkinan kalau sampai tidak diproses kami akan melakukan aksi lagi," kata Slamet.
Sukmawati mendapat kecaman dari sejumlah pihak karena dianggap melecehkan umat Islam. Adik kandung Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri itu membacakan puisi dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di ajang Indonesia Fashion Week 2018, di Jakarta Convention Centre, Rabu, 28 Maret 2018.
Dalam isi puisi itu, Sukmawati menyinggung tentang azan, syariat Islam serta cadar. Dalam puisi berjudul Ibu Indonesia itu berbunyi:
"Aku tak tahu syariat Islam, Yang kutahu sari konde Ibu Indonesia sangatlah indah lebih cantik dari cadar dirimu"
Bait lainnya berbunyi:
"Aku tak tahu syariat Islam Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok lebih merdu dari alunan azanmu"
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)