Jakarta: Menyambut Asian Para Games (APG) 2018, Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mendorong semua pihak aktif mengampanyekan ramah disabilitas.
Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK Nyoman Shuida menjelaskan saat ini, sekitar 12,15 persen dari total jumlah penduduk Indonesia berstatus sebagai penyandang disabilitas. Oleh karena itu, pada momentum APG ini ajakan dan dorongan untuk kampanye ramah disabilitas dinilai tepat.
"APG menjadi inspirasi dan motivasi bangsa supaya kita sadar akan pentingnya kesetaraan posisi penyandang disabilitas. Ini menjadi tugas bersama masyarakat agar terlibat aktif dalam kampanye ramah kaum difabel,” ujar Nyoman, dalam keterangan tertulis, Selasa, 25 September 2018.
Gagasan kampanye ramah disabilitas merupakan arahan dari Menko PMK Puan Maharani yang juga memegang tanggung jawab sebagai Ketua Dewan Pengarah INAPGOC. "Ramah Pelayanan, Ramah Infrastruktur, dan Ramah Pergaulan bagi kaum difabel. Jadi, peningkatan kualitas pelayanan dan infrastuktur bagi penyandang disabilitas ini sudah seharusnya dilakukan secara menyeluruh hingga tingkat daerah,” katanya.
Selanjutnya, Nyoman berharap tugas peningkatan kualitas pelayan dan infrastruktur penunjang kaum difabel dilakukan bersama pemerintah melalui dukungan kolaborasi lintas sektoral yang meliputi dunia usaha, swasta, korporasi, akademisi, dan masyarakat.
Nyoman juga melarang praktik-praktik sosial yang menjadikan penyandang difabel sebagai objek perudungan (bullying), termasuk menjadi objek candaan, serta objek diskriminasi. Sejak 2011, Indonesia meratifikasi Konvensi PBB mengenai Hak-hak Penyandang Disabilitas (UN-CRPD).
Ratifikasi tersebut memberi pengakuan bahwa penyandang disabilitas merupakan kelompok paling rentan di Indonesia yang menghadapi diskriminasi dalam akses atas pendidikan, pelatihan keterampilan, serta pekerjaan. "UU Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 terkait Disabilitas merupakan produk undang-undang yang berorientasi UN-CRPD. Lalu, tugas kita bersama adalah menjalankannya,” ucapnya.
Jakarta: Menyambut Asian Para Games (APG) 2018, Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mendorong semua pihak aktif mengampanyekan ramah disabilitas.
Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK Nyoman Shuida menjelaskan saat ini, sekitar 12,15 persen dari total jumlah penduduk Indonesia berstatus sebagai penyandang disabilitas. Oleh karena itu, pada momentum APG ini ajakan dan dorongan untuk kampanye ramah disabilitas dinilai tepat.
"APG menjadi inspirasi dan motivasi bangsa supaya kita sadar akan pentingnya kesetaraan posisi penyandang disabilitas. Ini menjadi tugas bersama masyarakat agar terlibat aktif dalam kampanye ramah kaum difabel,” ujar Nyoman, dalam keterangan tertulis, Selasa, 25 September 2018.
Gagasan kampanye ramah disabilitas merupakan arahan dari Menko PMK Puan Maharani yang juga memegang tanggung jawab sebagai Ketua Dewan Pengarah INAPGOC. "Ramah Pelayanan, Ramah Infrastruktur, dan Ramah Pergaulan bagi kaum difabel. Jadi, peningkatan kualitas pelayanan dan infrastuktur bagi penyandang disabilitas ini sudah seharusnya dilakukan secara menyeluruh hingga tingkat daerah,” katanya.
Selanjutnya, Nyoman berharap tugas peningkatan kualitas pelayan dan infrastruktur penunjang kaum difabel dilakukan bersama pemerintah melalui dukungan kolaborasi lintas sektoral yang meliputi dunia usaha, swasta, korporasi, akademisi, dan masyarakat.
Nyoman juga melarang praktik-praktik sosial yang menjadikan penyandang difabel sebagai objek perudungan (bullying), termasuk menjadi objek candaan, serta objek diskriminasi. Sejak 2011, Indonesia meratifikasi Konvensi PBB mengenai Hak-hak Penyandang Disabilitas (UN-CRPD).
Ratifikasi tersebut memberi pengakuan bahwa penyandang disabilitas merupakan kelompok paling rentan di Indonesia yang menghadapi diskriminasi dalam akses atas pendidikan, pelatihan keterampilan, serta pekerjaan. "UU Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 terkait Disabilitas merupakan produk undang-undang yang berorientasi UN-CRPD. Lalu, tugas kita bersama adalah menjalankannya,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)