Salah satu langkah yang tengah dipersiapkan adalah mengoptimalisasi peran Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) di luar negeri. Alissa mengatakan, NU harus memanfaatkan peran PCI yang jumlahnya kian banyak tersebar di luar negeri.
"Lima tahun terakhir mulai memengaruhi warga lokal. Ditandai dengan banyaknya masjid NU di luar negeri. Tantangannya nanti PCINU mesti mengambil peran yang lebih aktif menjadi
duta Islam Indonesia," ujar Alissa dalam program Breaking News Metro TV, Jumat, 24 Desember 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Organisasi Islam yang akan berusia satu abad pada tahun 2026 ini diproyeksikan menjadi wajah Islam yang heterogen dan bisa hidup bersama elemen dunia yang lain. Untuk mewujudkannya, NU dinilai perlu menyebarkan prinsip ahlus sunnah jamaah wa nabiyah ke penjuru dunia.
Konsep ini berangkat dari model Islam Indonesia yang mengakar dari kearifan lokal Indonesia. Kedepannya NU mendorong tumbuhnya Islam yang memiliki kekhasan di setiap daerah. Seperti, Islam Senegal, Islam Selandia Baru, dan lain sebagainya.
"Kita minta Kedutaan Besar untuk memanfaatkan PCI, Islam sebagai tawaran localizing Islam di tingkat dunia," tuturnya.
Hal ini dinilai sejalan dengan langkah pemerintah dalam melakukan diplomasi Islam. Hadirnya konsep localizing Islam digunakan NU sebagai langkah mengisi kenihilan wajah besar umat Islam di dunia. (Mentari Puspadini)