Jakarta: Vaksinasi covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun sudah mulai dilaksanakan sejak tanggal 14 Desember 2021. Vaksin covid-19 yang boleh diberikan untuk anak usia 6-11 tahun di Indonesia hanyalah vaksin jenis Sinovac.
Meski begitu, sejauh ini masih banyak orang tua yang takut memberikan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak mereka. Salah satu daerah yang masih kurangnya minat vaksinasi yaitu di Aceh.
Dilansir dari Metro TV, sebagian orangtua melarang anaknya karena mereka memiliki penyakit penyerta (komorbid). Namun, mayoritas orang tua tidak mengizinkan anaknya divaksinasi karena kurangnya sosialisasi.
Sementara itu, berdasarkan survey Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) beberapa waktu lalu menunjukkan, 23,5 persen orang tua ragu-ragu dan 13,2 persen orang tua tidak setuju terhadap vaksinasi Covid-19 untuk anak. Alasan paling kuat adalah para orang tua khawatir dengan dampak buruk pada anak setelah divaksinasi.
"Alasan tertingginya, yang pertama, 72,5 persen (orang tua) khawatir berdampak buruk pada anak setelah divaksinasi," kata kepala Bidang Advokasi P2G, Iman Zanatul Haeri.
Vaksinasi anak 6-11 tahun menyasar 26 juta anak
Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Maxi Rein Rondonuwu menyebutkan bahwa vaksinasi anak 6-11 tahun menyasar lebih dari 26 juta anak. Angka tersebut berdasarkan sensus penduduk 2020.
"Secara bertahap sampai tahun depan akan kita lakukan vaksinasi semua anak usia 6 sampai 11 tahun yang totalnya berdasarkan data itu ada 26,8 juta," kata Maxi.
Pelaksanaan vaksinasi ini akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen.
Sampai saat ini sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota dari 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria tersebut. Yakni Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali.
Jakarta: Vaksinasi covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun sudah mulai dilaksanakan sejak tanggal 14 Desember 2021. Vaksin covid-19 yang boleh diberikan untuk anak usia 6-11 tahun di Indonesia hanyalah vaksin jenis
Sinovac.
Meski begitu, sejauh ini masih banyak orang tua yang takut memberikan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak mereka. Salah satu daerah yang masih kurangnya minat vaksinasi yaitu di Aceh.
Dilansir dari
Metro TV, sebagian orangtua melarang anaknya karena mereka memiliki penyakit penyerta (komorbid). Namun, mayoritas orang tua tidak mengizinkan anaknya divaksinasi karena kurangnya sosialisasi.
Sementara itu, berdasarkan survey Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) beberapa waktu lalu menunjukkan, 23,5 persen orang tua ragu-ragu dan 13,2 persen orang tua tidak setuju terhadap vaksinasi Covid-19 untuk anak. Alasan paling kuat adalah para orang tua khawatir dengan dampak buruk pada anak setelah divaksinasi.
"Alasan tertingginya, yang pertama, 72,5 persen (orang tua) khawatir berdampak buruk pada anak setelah divaksinasi," kata kepala Bidang Advokasi P2G, Iman Zanatul Haeri.
Vaksinasi anak 6-11 tahun menyasar 26 juta anak
Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Maxi Rein Rondonuwu menyebutkan bahwa vaksinasi anak 6-11 tahun menyasar lebih dari 26 juta anak. Angka tersebut berdasarkan sensus penduduk 2020.
"Secara bertahap sampai tahun depan akan kita lakukan vaksinasi semua anak usia 6 sampai 11 tahun yang totalnya berdasarkan data itu ada 26,8 juta," kata Maxi.
Pelaksanaan vaksinasi ini akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen.
Sampai saat ini sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota dari 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria tersebut. Yakni Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)