Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin - - Dok Kementerian BUMN
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin - - Dok Kementerian BUMN

Menkes Minta Lansia Pertahankan Produktivitas dengan Jaga Kesehatan

Antara • 04 Juni 2022 02:11
Jakarta: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta warga lanjut usia (lansia) mempertahankan produktivitas dengan menjaga kesehatan mulai dari rutin berolahraga hingga skrining kesehatan. Lansia bisa melakukan aktivitas seperti berjalan kaki, senam, naik sepeda maupun olahraga lainnya selama 30 menit, lima hari dalam sepekan, dan senam otak untuk menjaga kebugaran.
 
“Tugas kami di Kementerian Kesehatan adalah memastikan kaum lansia tahu bagaimana caranya untuk bisa hidup tetap sehat,” kata Budi saat Kick Off Gerakan Kesehatan Lansia dan Peluncuran Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat, 3 Juni 2022.
 
Menkes menegaskan upaya preventif dan promotif merupakan cara yang paling efektif untuk menjaga diri tetap sehat. Oleh karena itu, rutinitas hidup sehat harus dimulai sejak dini.

“Bahkan sejak usia 50 tahun masih bisa dimulai rutinitas hidup sehat, jangan menunggu ketika memasuki usia lansia (60 tahun). Mulai dengan melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari minimal lima hari dalam sepekan,” kata dia.
 
Selain itu, upaya skrining kesehatan secara rutin harus dilakukan untuk mempercepat tegaknya diagnosis saat ada potensi penyakit yang lebih berat. Sehingga, upaya pencegahan tetap dapat dilakukan.
 
“Apabila indikasi penyakit berat bisa terdeteksi lebih dini, maka kita bisa lebih memastikan kesehatan kita ke depannya. Menjaga kesehatan jauh lebih baik dan lebih murah," ujar dia.
 
Baca: Kemenkes: 35,81% Calon Jemaah Haji Berisiko Tinggi Terkena Penyakit
 
Menkes juga meluncurkan Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) yang dapat dimanfaatkan petugas kesehatan untuk merekam hasil pemeriksaan kesehatan pasien. ASIK merupakan pencatatan individu deteksi dini penyakit tidak menular secara digital yang berjalan untuk usia produktif di atas 15 tahun hingga usia lanjut.
 
Pencatatan hasil deteksi dini individual oleh tenaga kesehatan, kader posyandu/posbindu, caregiver melalui Sehat IndonesiaKu (ASIK) dan secara mandiri (self-assessment) terkait status risiko melalui pengembangan tahap berikutnya dari PeduliLindungi.
 
Budi mengatakan kedua aplikasi itu akan saling terintegrasi dan melengkapi agar monitoring oleh fasilitas layanan kesehatan primer lebih mudah, status risiko masyarakat dapat segera diketahui secara tepat, pemberian obat, hingga rekomendasi untuk tindakan medis lanjutan kepada fasilitas kesehatan rujukan dapat dilakukan seefisien mungkin.
 
“Kedua aplikasi ini akan saling terintegrasi nantinya. Aplikasi ASIK akan merekam hasil pemeriksaan kesehatan pasien yang nantinya bisa diakses oleh pasien pada aplikasi PeduliLindungi," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan