Jakarta: Cuaca buruk terjadi sepekan terakhir ini di kawasan Jabodetabek. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut angin kencang ini terjadi akibat pertemuan cumulonimbus di Samudera Hindia dekat Sumatra.
Angin kencang ini diperkirakan akan terjadi selama musim pancaroba dari Maret hingga April. Selama musim pancaroba, hujan terjadi sporadis dan menimbulkan angin kencang.
"Berdasarkan analisis yang kita miliki terpantau sirkulasi siklonik," kata Deputi Meteorologi BMKG Guswanto dalam program Newsline di Metro TV, Minggu, 6 Maret 2022.
Selain itu, dinamika atmosfer menunjukkan kondisi lokal di wilayah Jawa Barat dan Jabodetabek memiliki tingkat labilitas sangat kuat. Citra radar BMKG menunjukkan pembentukan awan hujan dan awan cumulonimbus sehingga angin kencang terjadi sejak siang ini.
"Angin kencang menurut BMKG itu dengan kecepatan lebih dari 45 kilometer per jam," tutur Guswanto. (Fauzi Pratama Ramadhan)
Jakarta: Cuaca buruk terjadi sepekan terakhir ini di kawasan Jabodetabek. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut angin kencang ini terjadi akibat pertemuan cumulonimbus di Samudera Hindia dekat Sumatra.
Angin kencang ini diperkirakan akan terjadi selama musim pancaroba dari Maret hingga April. Selama musim pancaroba, hujan terjadi sporadis dan menimbulkan angin kencang.
"Berdasarkan analisis yang kita miliki terpantau sirkulasi siklonik," kata Deputi Meteorologi BMKG Guswanto dalam program Newsline di Metro TV, Minggu, 6 Maret 2022.
Selain itu, dinamika atmosfer menunjukkan kondisi lokal di wilayah Jawa Barat dan Jabodetabek memiliki tingkat labilitas sangat kuat. Citra radar BMKG menunjukkan pembentukan awan hujan dan awan cumulonimbus sehingga angin kencang terjadi sejak siang ini.
"Angin kencang menurut BMKG itu dengan kecepatan lebih dari 45 kilometer per jam," tutur Guswanto.
(Fauzi Pratama Ramadhan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)