Covid-19 melonjak, Nakes jangan kolaps. Foto: Dok/Metro TV
Covid-19 melonjak, Nakes jangan kolaps. Foto: Dok/Metro TV

Covid Melonjak, Nakes Jangan Kolaps

MetroTV • 08 Februari 2022 09:35
Jakarta: Melonjaknya angka kasus Covid-19 membuat fasilitas kesehatan dan karantina penuh. Pemerintah melalui Menteri Kesehatan diharapkan tidak lengah dalam mencegah kolapsnya sistem kesehatan dalam negeri.
 
Kenaikan kasus positif Covid-19 pada bulan ini menunjukkan ancaman varian Omicron bukanlah isapan jempol belaka. Kurang lebih sekitar 300.000 perawat diterjunkan untuk menangani kasus Covid-19 di seluruh Indonesia.
 
"Secara normal untuk perbandingan nakes (tenaga kesehatan), atau saya fokusnya ke perawat, dengan pasien itu sangat tergantung dengan tipe pelayanan," ujar Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah dalam tayangan Metro Pagi Primetime, Selasa, 8 Februari 2022.

Ruang isolasi dengan tujuh hingga 12 pasien dikatakan hanya membutuhkan satu perawat. Sementara untuk kasus kritis seperti yang ada di ruang ICU memerlukan seorang perawat untuk setiap satu pasien.
 
Belajar dari penanganan gelombang kedua tahun 2021 lalu, Harif menyampaikan bahwa semua fasilitas kesehatan sudah melakukan antisipasi. Belum ada koordinasi yang cukup intens perihal penyiapan penambahan tenaga medis. Khususnya di wilayah-wilayah pusat, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
 
"Namun, PPNI dan PPSCM telah mengidentifikasi sejumlah perawat yang dapat didayakan untuk membantu kondisi-kondisi kritis," ujarnya.
 
Belum adanya penambahan tenaga medis hingga kini dikarenakan kasus Covid-19 yang diterima setiap rumah sakit masih dapat diatasi secara internal dengan cara mendistribusikan tenaga-tenaga yang ada di tempat dengan beban lebih ringan.
 
"Di dalam rumah sakit biasa melakukan redistribusi dengan mengalokasikan kembali tenaga-tenaga yang ada untuk kita fokuskan pada mana yang akan kita tangani secara prioritas dan bebannya cukup tinggi," kata Harif.  
 
Harif mengatakan, tenaga kesehatan harus lebih disiplin lagi dalam menerapkan protokol kesehatan dan tidak merasa aman karena sudah mendapatkan vaksin booster.
 
"Yang pertama untuk para nakes, untuk tidak lalai. Tetap waspada untuk menjaga kesehatan diri sendiri, di samping dengan bagaimana penerapan prokes baik di fasilitas kesehatan yang ada prosedur-prosedurnya maupun saat berada di lingkungan masyarakat," kata Harif. (Fatha Annisa)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan