Jakarta: Jufri harus kehilangan anak perempuan tercinta setelah gempa bumi magnitudo 6,2 melanda Mamuju, Sulawesi Barat, pada 15 Januari 2021. Pascagempa, pria 44 tahun ini ternyata menemukan kekuatan dalam dirinya untuk berkontribusi terhadap sesama.
Jufri memutuskan untuk turut serta menjadi relawan Adventist Development and Relief Agency (ADRA) Indonesia 2 hari setelah terjadinya gempa. Padahal kala itu, dirinya sedang dalam keadaan sakit.
“Ini kalau memang Allah mengizinkan, saya diberikan kesehatan. Insyaallah saya akan kuat,” ujar Jufri dalam tayangan Kick Andy di Metro TV, Minggu, 16 Januari 2022.
Perkenalan Jufri dengan ADRA Indonesia diawali datangnya tim asesmen ADRA dari Palu ke lokasi bencana Mamuju. Ayah dua anak tersebut kemudian izin kepada kedua orang tua beserta istri untuk membaktikan dirinya bagi sesama yang dilanda musibah.
"Saya sempat menangis terharu," tuturnya mengingat pengalaman terjun membantu korban bencana.
Bangkit dari keterpurukan
Kini menjalani kehidupan relawan, tentu Jufri pernah mengalami keterpurukan kala mengetahui anak keduanya meninggal dunia.
Namun, Jufri mengaku mampu menemukan kekuatan sebagai rahmat Allah. Anak pertamanya, Zulkadri, turut mendukung di sisi sang ayah.
“Sebagai seorang Muslim, saya meyakini bahwa Allah SWT itu Ar Rahman (Maha Pengasih), juga Ar Rahiim (Maha Penyayang), sehingga saya bisa bangkit dari keterpurukan itu walaupun luar biasa sangat berat,” kata Jufri. (Kaylina Ivani)
Jakarta: Jufri harus kehilangan anak perempuan tercinta setelah gempa bumi magnitudo 6,2 melanda Mamuju, Sulawesi Barat, pada 15 Januari 2021. Pascagempa, pria 44 tahun ini ternyata menemukan kekuatan dalam dirinya untuk berkontribusi terhadap sesama.
Jufri memutuskan untuk turut serta menjadi relawan Adventist Development and Relief Agency (ADRA) Indonesia 2 hari setelah terjadinya gempa. Padahal kala itu, dirinya sedang dalam keadaan sakit.
“Ini kalau memang Allah mengizinkan, saya diberikan kesehatan. Insyaallah saya akan kuat,” ujar Jufri dalam tayangan
Kick Andy di
Metro TV, Minggu, 16 Januari 2022.
Perkenalan Jufri dengan ADRA Indonesia diawali datangnya tim asesmen ADRA dari Palu ke lokasi bencana Mamuju. Ayah dua anak tersebut kemudian izin kepada kedua orang tua beserta istri untuk membaktikan dirinya bagi sesama yang dilanda musibah.
"Saya sempat menangis terharu," tuturnya mengingat pengalaman terjun membantu korban bencana.
Bangkit dari keterpurukan
Kini menjalani kehidupan relawan, tentu Jufri pernah mengalami keterpurukan kala mengetahui anak keduanya meninggal dunia.
Namun, Jufri mengaku mampu menemukan kekuatan sebagai rahmat Allah. Anak pertamanya, Zulkadri, turut mendukung di sisi sang ayah.
“Sebagai seorang Muslim, saya meyakini bahwa Allah SWT itu
Ar Rahman (Maha Pengasih), juga Ar Rahiim (Maha Penyayang), sehingga saya bisa bangkit dari keterpurukan itu walaupun luar biasa sangat berat,” kata Jufri.
(Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)