Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan empat kasus covid-19 dari subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Bali. Subvarian tersebut memiliki karakter yang berbeda dari jenis Omciron biasa.
"Transmisi BA.4 dan BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan Omicron Sebelumnya BA.1 dan BA.2," ujar juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, 10 Juni 2022.
Sejauh ini tingkat keparahan dari varian baru itu tidak menyebabkan kesakitan yang lebih parah dari varian Omicron lainnya. Namun, yang perlu diwaspadai BA.4 dan BA.5 ini kemungkinan dapat menyerang seseorang yang telah memiliki antibodi covid-19 dari vaksin ataupun secara alami.
"Memiliki kemungkinan dia bisa menghindar lolos dari kekebalan yang sudah ada pada seseorang baik dari vaksinasi atau kekebalan alamiah. Ini data BA.4 dan BA.5 secara internasional," terang dia.
Baca: Kronologi Ditemukannya 4 Kasus Omicron BA.4 dan BA.5 di Bali
Syahril menambahkan empat kasus BA.4 dan BA.5 ditemukan pada satu warga negara Indonesia (WNI) dan tiga orang warga negara asing (WNA). Ia meminta masyarakat tidak panik dengan temuan subvarian baru, namun dapat kembali memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes).
"Mudah-mudahan dengan displin prokes kita bisa menjaga diri dan masing-masing dan terhindari tidak hanya covid-19 tapi semua penyakit menular," kata dia.
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan empat kasus
covid-19 dari subvarian
Omicron BA.4 dan BA.5 di Bali. Subvarian tersebut memiliki karakter yang berbeda dari jenis Omciron biasa.
"Transmisi BA.4 dan BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan Omicron Sebelumnya BA.1 dan BA.2," ujar juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, 10 Juni 2022.
Sejauh ini tingkat keparahan dari varian baru itu tidak menyebabkan kesakitan yang lebih parah dari
varian Omicron lainnya. Namun, yang perlu diwaspadai BA.4 dan BA.5 ini kemungkinan dapat menyerang seseorang yang telah memiliki antibodi covid-19 dari vaksin ataupun secara alami.
"Memiliki kemungkinan dia bisa menghindar lolos dari kekebalan yang sudah ada pada seseorang baik dari vaksinasi atau kekebalan alamiah. Ini data BA.4 dan BA.5 secara internasional," terang dia.
Baca:
Kronologi Ditemukannya 4 Kasus Omicron BA.4 dan BA.5 di Bali
Syahril menambahkan empat kasus BA.4 dan BA.5 ditemukan pada satu warga negara Indonesia (WNI) dan tiga orang warga negara asing (WNA). Ia meminta masyarakat tidak panik dengan temuan subvarian baru, namun dapat kembali memperketat penerapan
protokol kesehatan (prokes).
"Mudah-mudahan dengan displin prokes kita bisa menjaga diri dan masing-masing dan terhindari tidak hanya covid-19 tapi semua penyakit menular," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)