"Sekarang ini yang sudah divaksinasi kan persentasenya tinggi sekali sehingga kekhawatiran itu masih ada, namun tidak besar," kata Zubairi saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 19 Mei 2022.
Dia mengatakan pada masa mudik lebaran tahun-tahun sebelumnya, jumlah masyarakat yang divaksinasi covid-19 masih rendah. Sehingga, terjadi lonjakan kasus covid-19 pascamudik.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Dulu pada waktu lonjakan itu, yang divaksinasi masih belum mencapai target, masih rendah sehingga terjadi lonjakan," katanya.
Zubairi menjelaskan masyarakat yang sudah divaksinasi dua kali akan memiliki risiko lebih rendah tertular covid-19. Jika tetap tertular tidak menimbulkan gejala yang berat.
Baca: Kasus Covid-19 di Indonesia Bertambah 318 Hari Ini
Meskipun demikian, pihaknya menyoroti banyaknya masyarakat yang melaksanakan mudik lebaran. Ini diyakini berpotensi menambah kasus covid-19 dalam jumlah signifikan.
"Walaupun positivity rate-nya rendah banget, kurang dari tiga persen, namun yang ikut perjalanan mudik lebaran kan banyak, di atas 50 juta (orang) sehingga persentase yang rendah kalau kali puluhan juta ya agak mengkhawatirkan," kata dia.
Zubairi belum bisa memastikan kemungkinan terjadinya lonjakan kasus covid-19 pascamudik lebaran. Menurut dia, butuh waktu sekitar dua hingga empat pekan ke depan untuk memastikan kondisi covid-19 di Indonesia pascamudik.
"Mungkin kita perlu menunggu dua sampai empat minggu lagi," katanya.